Hot Topic

Gus Sholeh: Kelompok Radikal dan Anti Pemerintah Kerap Lakukan Provokasi Dengan Sebar Hoaks UU Ciptaker

Channel9.id – Jakarta. Koordinator Agama Cinta Gus Sholeh Marzuki menyampaikan, kelompok radikal dan kelompok anti pemerintah Presiden Jokowi kerap melakukan provokasi dengan menyebarkan hoaks UU Ciptakerja. Kelompok itu memanfaatkan hoaks dan ujaran kebencian untuk melakukan provokasi demi tujuan merusak NKRI.

“Kelompok radikal sangat pintar memanfaatkan hoaks untuk melakukan provokasi. Ini bahaya karena kelompok radikal ingin memecah belah NKRI bersinergi dengan para pembenci Jokowi. Untuk itu, kita harus bisa memperkuat diri dengan saling berbagi, saling menyantuni, saling mengajarkan yang baik. Juga jangan saling menghujat, jangan mudah percaya terhadap sumber berita yang belum tentu benar agar keberagaman yang ada di dalam bangsa ini tidak mudah terpecah belah,” ujar Gus Sholeh, Kamis (15/10).

Gus Sholeh menjelaskan, keberadaan hoaks dan hate speech tidak lepas dari kultur masyarakat Indonesia kurang mau membaca dengan teliti dahulu sebelum share. Karena itu, berita-berita yang beredar di media sosial susah dibedakan antara berita yang benar dan bohong.

“Sehingga masyarakat kita banyak sudah yang tidak percaya lagi mana berita benar dan tidak. Itu terjadi karena terlalu seringnya berita hoaks di media dan hate speech beredar di media sosial, yang akhirnya mudah terprovokasi,” jelasnya.

Gus Sholeh menyarankan, harus ada lembaga, komunitas atau golongan yang benar-benar bisa menjadi panutan bagi masyarakat dalam memerangi hoaks dan hate speech agar tidak mudah terprovokasi.

“Lembaga agama, seharusnya bisa menjadi peranan penting dalam memerangi hoax dan hate speech, tapi akhir-akhir ini justru kenyataan terbalik, karena faktanya masih ada lembaga agama yang kadang juga menciptakan sebagian dakwah-dakwah yang memprovokasi. Ini sangat naif sekali,” ungkap Gus Sholeh.

Menurutnya, lembaga semacam itu jelas tidak mendidik dan tak mencerdaskan regenerasi bangsa. Sebab, lembaga seperti itu tidak bisa membuat karakter orang menjadi jujur, santun, dan saling menghormati dalam bingkai toleransi beragama.

“Kalau hal semacam ini dibiarkan maka nanti yang terbina justru musuh. Padahal semua makhluk Tuhan itu saudara kita semua. Marilah saling menghormati, jangan menghujat satu sama lain,” imbaunya.

Untuk merealisasikan itu, Gus Sholeh dengan komunitas Agama Cinta mengajak seluruh manusia untuk saling berbagai, menyantuni, mengajarkan yang baik, dan tidak mudah percaya dengan sumber berita yang belum tentu benar.

Langkah ini dinilai bisa menjadi modal untuk menghilangkan atau meminimalisasi sikap dan perilaku menciptakan kebohongan. Pemerintah juga diharapkan bisa membuat langkah tepat untuk meredam hoaks dan hate speech ini. Caranya, pemerintah bisa menjadi sumber informasi yang benar.

“Artinya pemerintah, baik pejabat atau lembaga, tidak boleh mengeluarkan pernyataan yang tak benar, atau pernyataan yang menimbulkan polemik yang mudah digoreng polemik tersebut yang akhirnya masyarakat terpovokasi dan terjadinya demo turun ke jalan dan bila hebatnya hoax dan provokasi dari para provokator, akhirnya terjadi aksi anarkisme dan vandalisme,” pungkasnya.

Untuk lebih detailnya, Gus Sholeh mengajak untuk mengikuti webinar kebangsaan lintas iman, yang dilaksanakan oleh ‘Agama Cinta’ pada edisi 9, bertemakan “Indonesia Damai Tanpa Hoax dan Provokasi”, pada hari Sabtu, tanggal 17 Oktober 2020, dengan para narasumber sebagai berikut:
~ Gus Sholeh Mz
Koordinator Agama Cinta
~ Habib Ja’far Shodiq bin Yahya
Sufi Musafir
~ Dr Esteria Manurung, M.Pd
Penyuluh Agama Kristen Kementerian Agama RI
~ Ws. Rudi Gunawijaya
Ketua MATAKIN (Majelis Tinggi Agama Konghuchu Indonesia)
Bidang Pelayanan Umat
~ KH Muchlason Jalaluddin
Rois Syuriah PCINU Mesir
~ Dr. Made Wilantara, M.Si
Praktisi Pemuda Buddhis Berkearifan Lokal
~ Ida Made Sugita, S.Ag., M.Fil.H
Rohaniwan Hindu, Kementerian Agama, Dekorwil Pusat Koordinasi Hindu Indonesia Jabodebek
~ Michael Seno Setiawan
Komunitas Katholik
Sekjen SANTALA (Barisan Pencinta Pancasila)
~ Ruzi Sutiawan (Moderator)
Komunitas Goebok Indonesia

(HY)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

8  +  1  =