Channel9.id-Jakarta. Hasil survei Meta dan Populix mengungkapkan bahwa Gen Z di Indonesia tak sabar menyambut teknologi metaverse.
Sebelumnya, Meta dan Populix menyurvei 2.000 sampel. Kemudian didapati bahwa Gen Z mulai menunjukkan ketertarikan terhadap elemen-elemen metaverse seperti virtual reality (VR), augmented reality (AR), avatar, dan NFT.
Selain itu, sebanyak 65% Gen Z ingin melihat lebih banyak fitur VR di Instagram.
“Mereka ingin lebih banyak fitur-fitur AR dan VR yang berkembang ke depannya. Jadi 65% itu menyatakan bahwa mereka ingin lebih banyak fitur kayak NFT, fitur virtual reality dan sebagainya,” ujar Direktur Kemitraan Kreator Asia Tenggara Meta Revie Sylviana di Jakarta, Selasa (6/12).
Lebih lanjut, Meta sudah melakukan sejumlah inisiatif di Indonesia di bawah payung kampanye #MenujuMetaverse. Satu di antaranya yaitu #MenujuMetaverse Café, yang akan mempertemukan kreator konten dan kreator Spark AR untuk menghadirkan berbagai pengalaman AR yang unik dan menarik.
Di samping itu, Meta juga menggelar Akademi Pembelajaran Virtual Meta (MILA). MILA diharapkan bisa mendorong kreator AR agar mendapat kemampuan yang dibutuhkan untuk menciptakan teknologi AR dan VR.
Kepala Kebijakan Publik Meta di Indonesia Noudhy Valdryno berpendapat bahwa pelatihan seperti itu bakal menjadi fondasi pengembangan metaverse di Indonesia.
Ia tak memungkiri bahwa Meta mungkin meluncurkan headset VR Oculus dan dunia metaverse Horizon Worlds di Indonesia—terutama jika ekosistem, infrastruktur, dan talenta metaverse di Indonesia sudah matang.
“Ini yang terus kita coba dorong Indonesia menjadi salah satu negara kunci di era metaverse dan kuncinya untuk mencapai hal itu adalah membangun ekosistem yang mumpuni,” tuturnya.
Terima kasih atas informasinya perihal harapan metaverse di Indonesia. Virtual Reality, Metaverse, Augmented Reality Jakarta bahkan Indonesia merupakan salah satu teknologi yang berkembang semakin pesat.