Nasional

Hardiknas 2021, Nadiem: Esensi Pendidikan Harusnya Memerdekakan Manusia

Channel9.id – Jakarta. Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim menyampaikan, terlalu lama pemikiran Ki Hadjar Dewantara tidak dimanfaatkan sepenuhnya. Pendidikan di Indonesia harusnya menuju arah lahirnya kebahagiaan batin serta keselamatan hidup. Esensi mendasar pendidikan harusnya memerdekakan manusia.

“Mulai hari ini, pemikiran Bapak Pendidikan Indonesia tersebut haruslah kita jiwai dan kita hidupkan kembali agar lekas tercipta pendidikan yang berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia, serta terwujudnya kemerdekaan pendidikan yang sejati,” kata Nadiem dalam teks pidato Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2021 yang diterima, Senin 1 Mei 2021. Teks ini akan dibacakan pada 2 Mei 2021.

Menurut Nadiem, Hardiknas kali ini menjadi momentum yang tepat untuk merefleksikan hal-hal apa saja yang sudah dilakukan untuk dunia pendidikan Indonesia.

“Hari ini adalah sebuah momen yang tepat bagi kita untuk merefleksikan kembali apa saja yang sudah dikerjakan dengan baik dan apa saja yang perlu diperbaiki. Lembaran baru pendidikan Indonesia berarti transformasi,” kata Nadiem.

Nadiem menyatakan, tranformasi yang dimaksud adalah transformasi yang tetap bersandar pada sejarah bangsa, dan keberanian menciptakan sejarah baru yang gemilang.

Baca juga: Retno Listyarti: Anak Ki Hajar Dewantara Saja Tidak Mengomersilkan Merdeka Belajar

Nadiem menginginkan anak-anak Indonesia menjadi pelajar yang menggenggam teguh falsafah Pancasila, pelajar yang merdeka sepanjang hayatnya, dan pelajar yang mampu menyongsong masa depan dengan percaya diri.

“Karenanya, kementerian ini secara konsisten terus melakukan transformasi pendidikan melalui berbagai terobosan Merdeka Belajar,” kata Nadiem.

Ada empat upaya perbaikan yang terus Kemendikbudristek kerjakan bersama berbagai elemen masyarakat. Pertama, perbaikan pada infrastruktur dan teknologi. Kedua, perbaikan kebijakan, prosedur, dan pendanaan, serta pemberian otonomi lebih bagi satuan pendidikan. Ketiga, perbaikan kepemimpinan, masyarakat, dan budaya. Keempat, perbaikan kurikulum, pedagogi, dan asesmen.

“Sejak saya menjabat sampai dengan saat ini, termasuk pada masa pandemi, sepuluh episode Merdeka Belajar telah diluncurkan dan akan masih banyak lagi terobosan-terobosan Merdeka Belajar yang akan kita lakukan,” ujar Nadiem.

HY

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  35  =  39