Channel9.id – Jakarta. Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj menyampaikan, Al-Qur’an sudah memberikan bimbingan untuk beroganisasi bahkan bernegara. NU bisa mengikuti hal itu supaya bisa lebih berperan dalam urusan berbangsa dan bernegara. Dalam hal ini, ada tiga agenda yang perlu dilakukan.
“Percuma kamu berorganisasi, percuma kamu berkumpul, percuma kamu bernegara, ber-DPR kecuali kita menggunakan tiga agenda,” kata KH Said Aqil saat Harlah NU ke-98 yang ditayangkan melalui YouTube NU Channel, Sabtu 27 Februari 2021.
KH Said menjelaskan, agenda pertama adalah memobilisasi sedekah, zakat, infak, wakaf, dan infak. Menurutnya, negara bisa memobilisasi sedekah untuk memulihkan perekonomian demi kesejahteraan masyarakat.
“Kita punya zakat, kita punya infak, kita punga prinsip-prinsip sedekah yang diperintahkan oleh agama kita maka harus kita jalankan dengan baik insya Allah ekonomi yang sedang sepi ini, sedang merosot ini bisa diatasi dengan mudah kalau sudah sedekah jalan dengan baik,” kata Said Aqil dalam sambutannya.
KH Said Aqil menyebut lembaga zakat nasional, Baznas hanya menerima dana zakat sebanyak 358 milyar zakat dalam setahun. Padahal, jika dihitung-hitung, Baznas bisa mengorganisir 10,2 triliun.
“Kalau dihitung semua nasional, lembaga zakat di daerah-daerah semua ini nasional 10,2 triliun, padahal umat Islam katanya mayoritas, yang kaya juga banyak,” katanya.
KH Said Aqil kemudian menyarankan, Presiden Jokowi untuk menginstruksikan kepada PNS untuk membayar zakat 2,5 persen dari pendapatan.
“Oleh karena itu saya mohon, saya minta kepada pemerintah, kepada Presiden, Wakil Presiden agar menginstruksikan semua pegawai negeri yang Islam, BUMN, perusahaan-perusahaan, pengusaha-pengusaha Muslim agar mengeluarkan zakat 2,5% dukung Baznas, dukung lembaga-lembaga zakat di mana pun berada kalau kita ingin segera kemiskinan apalagi di saat-saat pendemi ini,” katanya.
Agenda kedua yakni mengenai pendidikan dan kesehatan. KH Said Aqil menyebut, pendidikan sangat penting untuk menentukan budaya dan jati diri bangsa. Pendidikan saat ini juga sangat berpengaruh untuk generasi yang akan datang.
“Karena itu, Kemendiknud enggak bisa sembarang. Kemendikbud bertanggungjawab menentukan kualitas pendidikan,” ujar KH Said.
KH Said Aqil menyebut, NU sudah memiliki 38 Perguruan Tinggi sejak dirinya menjabat sebagai ketua umum. Menurut dirinya, hal ini adalah suatu kebanggaan.
Kemudian terkait kesehatan, NU mengapresiasi niat baik pemerintah untuk mengatasi dan menangani pandemi Covid-19. Meski masih banyak kekurangan, KH Said meyakini pemerintah memiliki itikad baik untuk menyelesaikan masalah pandemi.
NU sendiri sudah membentuk satgas untuk membantu pemerintah melaksanakan program penanganan Covid-19.
KH Said menyatakan, agenda terakhir adalah membentuk masyarakat yang saleh. Menurut KH Said, membentuk masyarakat saleh harus dengan mengembangkan akhlak sehingga meningkatkan martabat mereka.
“Harus membangun masyarakat NU yang saleh. Manusia bisa bermartabat kalau akhlaknya mulia, bukan agamanya. Di Arab agamanya benar. Tapi lihat perang saudara terus sudah 40 tahun, yang mati jutaan, tidak bermartabat negara itu,” kata KH Said.
HY