Harry Dagoe
Lifestyle & Sport

Harry Dagoe Suharyadi Garap Film ‘Terikat Jalan Setan’ tentang Pesugihan

Channel9.id-Jakarta. Film Indonesia bergenre horor masih tetap mendominasi peredaran film di bioskop Tanah Air. Apa yang terjadi ketika batas antara dunia modern dan dunia gaib? Pertanyaan ini dijawab sekaligus diajukan kembali melalui film horor terbaru Terikat Jalan Setan (A Tropical Occult Anthology) karya sutradara dan produser Harry Dagoe Suharyadi.

Mengangkat tema besar “Di Antara Modernitas dan Kegelapan: Perjalanan Pribadi Menembus Dunia Gaib dalam Sinema”, film ini menjadi refleksi pribadi Harry Dagoe atas pengalamannya hidup berdampingan dengan dua dunia sejak kecil.

“Sejak kecil saya hidup di antara dua dunia. Satu dunia modern yang bergerak cepat dari lampu petromaks ke listrik, dari radio ke televisi, hingga internet. Satu lagi dunia gaib perdukunan, okultisme, dan ritual mistis yang tetap hadir di tengah kemajuan zaman,” ungkap Harry Dagoe dalam konferensi pers di Grand Wijaya, Jakarta, Sabtu (19/4/2025).

Film ‘Terikat Jalan Setan’ terdiri dari tiga cerita horor yang saling terjalin dalam satu narasi utama. Film ini secara autentik menggambarkan praktik okultisme lokal Indonesia, khususnya dari tanah Jawa. Harry menekankan bahwa pendekatan yang ia pilih jauh dari gaya horor Barat yang sering hanya mengejar sensasi visual.

“Memindahkan okultisme lokal ke layar lebar dengan gaya Barat, bagi saya itu seperti pemerkosaan budaya. Saya sangat hati-hati menyatukan skrip, visual, dan montase agar mampu menghadirkan atmosfer mistis lokal secara sinematik,” jelasnya.

Pengalaman Gaib Selama Syuting

Pengalaman mistis tak hanya muncul di layar, tetapi juga dirasakan para pemain selama proses syuting. Aktor Yama Carlos yang memerankan tokoh Bismo mengaku kagum dengan pendekatan Harry Dagoe dalam menyutradarai film ini.

“Selama 25 tahun saya berkarya sebagai aktor, baru kali ini saya dilibatkan secara total dalam pengadeganan yang terasa begitu nyata, termasuk momen cinta, kemarahan, hingga kehadiran sosok gaib,” ujar Yama Carlos.

Sementara itu, aktris senior Erna Santoso membagikan pengalaman gaibnya saat syuting. “Saya pernah mendadak vertigo dan lupa dialog di malam hari. Tapi anehnya, adegan tersebut selesai direkam dengan hasil sangat baik. Itu pengalaman gaib pertama saya di lokasi syuting,” katanya.

Film ini juga mendapatkan perhatian dari pengamat film senior Yan Wijaya yang sempat mengunjungi lokasi syuting di Papandayan, Garut. “Selain adegan-adegan ikonik, Harry Dagoe juga menghadirkan satu shot khusus sebagai penghormatan kepada maestro sutradara dunia, yang menjadi panutannya. Ini seperti kode cinta bagi para pecinta film.“

Salah satu visual paling ikonik dalam film ini adalah kemunculan sosok gaib dari jantung pisang di bawah sinar bulan purnama adegan yang diyakini akan membekas kuat di benak penonton.

Didukung oleh jajaran pemeran yang dipilih secara selektif, film ini menjanjikan pengalaman horor yang tak hanya menakutkan, tetapi juga menyentuh sisi emosional dan spiritual.

Dalam acara syukuran sekaligus konferensi pers yang digelar di Kafe Tujuhari, Dharmawangsa, Sabtu (19/4/2025), Harry Dagoe berbagi lebih dalam soal inspirasi pribadi di balik film ini. Ia menyampaikan bahwa film ini lahir dari kegelisahan atas kondisi masyarakat modern yang kerap mencari jalan pintas melalui dunia mistis di tengah tekanan hidup yang kian menghimpit.

‘Terikat Jalan Setan’ bukan sekadar film horor, tetapi juga dokumentasi spiritual dan kebudayaan tentang bagaimana kekuatan tak kasatmata masih membayangi kehidupan masyarakat Indonesia masa kini.

Baca juga: Tantangan Sutradara Tommy Dewo Garap Film Penjagal Iblis Dosa Turunan

Kontributor: Akhmad Sekhu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  8  =  12