Harus Dihindari, Kebiasaan Ini Mempercepat Pengeroposan Tulang
Lifestyle & Sport

Harus Dihindari, Kebiasaan Ini Mempercepat Pengeroposan Tulang

Channel9.id-Jakarta. Menua memang sebuah keniscayaan. Proses ini akan berdampak pada kondisi kesehatan Kamu secara menyeluruh, dan ini bergantung pada kebiasaanmu di masa muda. Contohnya, perihal penurunan kepadatan tulang.

Seiring berjalannya waktu, kepadatan tulang akan menurun. Lantas Kamu jadi rentan mengalami pengeroposan tulang atau masalah tulang lainnya. Alhasil, mobilitas tubuh jadi terbatas.

Baca juga: Asupan yang Harus Dibatasi Supaya Tulangmu Tetap Sehat dan Kuat

Namun, Kamu tak perlu begitu khawatir. Pasalnya, kemunculan masalah ini bisa diperlambat, bahkan bisa dicegah. Caranya, Kamu harus menjaga kesehatan tulangmu dengan menghindari hal-hal yang bisa mempercepat penurunan kepadatan tulang. Apa saja sih?

1. Kurang tidur
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur akan merusak kesehatan tulang dan sumsum tulang, mengurangi dan membuat pemadatan tulang jadi lebih sulit. Akibatnya, kurang tidur bisa membuatmu rentan mengalami pengeroposan tulang di kemudian hari.

2. Pola makan buruk
Agar pertumbuhan tulang optimal, Kamu harus memenuhi nutrisi, lo. Jadi, hindarilah kebiasaan makan yang buruk, yang bisa membuatmu kehilangan kalsium. Kamu harus mengurangi asupan garam, soda, kafein, dan daging merah. Sebab keempat makanan ini akan menghambat penyerapan kalsium oleh tulang.

3. Merokok
Bukan hanya buruk bagi paru-paru, merokok juga bisa memperburuk kesehatan tulangmu, lo. Dilansir dari healthguidance.org, merokok akan mengurangi produksi hormon estrogen yang penting untuk menjaga kesehatan tulang yang kuat pada wanita.

Tubuh perokok tak bisa menyerap kalsium secara efisien. Padahal mineral ini begitu penting untuk mempertahankan tulang yang kuat. Adapun perokok cenderung punya ukuran tulang lebih kecil dan massa tulang yang lebih rendah. Selain itu, tingkat kesembuhan tulang ketika retak juga lebih rendah. Disebutkan bahwa kepadatan tulang perokok 5% lebih rendah dari yang tidak merokok.

(LH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2  +  1  =