Channel9.id-Jakarta. Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto mengikuti tes DNA yang digarap Historia. Id. Hasilnya, sebagian besar DNA jejak moyang Hasto berasal dari Asia Timur.
Hasto pula memiliki jejak moyang Timur Tengah, yaitu Semitik yang kemungkinan besar dari orang-orang Samaria (Kini Palestina).
“Saya tidak kaget. Sejak awal saya meyakini bahwa Nusantara kita adalah titik temu dari berbagai ras, etnis, dan peradaban dunia,” kata Hasto Kristiyanto dalam pembukaan pameran Asal Usul Orang Indonesia (ASOI) di Museum Nasional, Jakarta Pusat, Selasa, (15/10).
Hasto menambahkan, selama ini, ia meyakini manusia Indonesia merupakan perpaduan dari berbagai bangsa di dunia.
“Sehingga kita tidak bisa mengatakan diri kita asli. Inilah kita semua, perpaduan dari berbagai etnis dunia,” kata Hasto.
“Indonesia ini Melting Pot. Enggak bisa saya bilang, kita middle east saya yang sakit. Kalau kita bicara rasis ya ini kita mundur,” lanjutHasto.
Diketahui, Pada zaman kuno, bangsa Yahudi terbagi menjadi Kerajaan Israel di Utara dan Kerajaan Yudea di Selatan. Pada 722 SM, Kerajaan Utara ditaklukkan Kerajaan Assyria.
Orang Yahudi yang menetap bercampur dengan orang-orang Assyria. Kaum campuran inilah yang menjadi orang Samaritan.
Terkait penyebaran orang Samaritan, hal ini dilatarbalangi Perang Italia dan Kroasia pada awal abad ke-6. Mereka melarikan diri untuk menghindari penindasan.
Kemudian, orang Samaritan bermigrasi ke Amerika pada abad ke-19. Menariknya, ada yang ke Indonesia pada abad ke-21, yaitu Yaqob bar-Karoza yang tinggal bersama istri dan anaknya di Surabaya. Dalam wawancara dengan minanews.net, Yaqob menyebut jumlah Samaritan sekarang kurang dari seribu orang di seluruh dunia.
(vru)