Nasional

Hendropriyono: Hoaks Tentang Covid-19 Bukan Virus Hasil Negatif Teori Konspirasi di AS

Channel9.id – Jakarta. Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara AM Hendropriyono menanggapi beredarnya hoaks mengenai virus corona (Covid-19). Hendropriyono mengungkapkan hoaks tersebut menyatakan Covid-19 merupakan bakteri bukan virus.

“Saat ini tersiar berita bahwa Covid adalah bakteri bukan virus, sehingga dari kalangan masyarakat ada yang terpengaruh dengan mengatakan, bahwa solusi dengan vaksin adalah bohong,” kata Hendropriyono dalam keterangan tertulisnya, Rabu 6 Januari 2021.

Baca juga : Hendropriyono: Politikus Manfaatkan Penahanan Rizieq dan Baasyir

Hendropriyono menyatakan, hoaks tersebut merupakan akibat negatif dari teori konspirasi di Amerika Serikat. Dia menegaskan, hingga saat ini belum pernah ada satu pun ilmuwan yang menyatakan Covid-19 merupakan bakteri.

“Ini hasil negatif dari teori konspirasi di AS yang kemudian mengglobal. Di dunia ini belum pernah ada penemuan besar bahwa Covid-19 merupakan bakteri,” katanya.

Dia menjelaskan, saat ini banyak perusahaan yang tengah bersaing dalam pembuatan vaksin Covid-19. Di samping itu, hingga kini juga tak satupun lembaga ilmiah yang menyangkal bahwa Covid-19 adalah virus.

“Produsen vaksin tersebut bukan hanya satu perusahaan dan mereka saling bersaing, yang tidak mungkin untuk mereka malah berkonspirasi. Ada sekian lembaga ilmiah, seperti RKI (Robert Koch Institut di Jerman) dll, yang integritasnya dan kemampuannya tidak dapat diragukan. Tak satu pun mereka yang menyangkal, bahwa SARS-Cov-2 (Covid-19) adalah virus,” kata Hendropriyono.

Hendropriyono menyatakan, menurut Prof Dr Franz Magnis Suseno hoaks mengenai Covid-19 sangatlah berbahaya. Sebab, hoaks membuat masyarakat ragu dan tidak percaya upaya penanggulangan Covid-19.

“Sangat berbahaya, karena membuat orang dapat meragukan usaha dari pemerintahnya masing-masing dalam menanggulangi pandemi,” katanya.

Selain itu, akibat hoaks terkait Covid-19 banyak orang yang abai. Banyak juga orang yang melakukan kekerasan karena terpengaruh hoaks Covid-19 tersebut.

“Dengan opini bahwa pemerintah telah membohonginya, beberapa orang telah abai terhadap kewaspadaan, sampai kehilangan akal budinya. Orang-orang psikopat tersebut bahkan sampai melakukan kekerasan. Di Jerman ada orang merobek masker orang lain di kereta-api, di AS seorang apoteker yang belakangan diketahui penganut teori konspirasi telah merusak 500 units vaksin yang baru saja dikirim kepadanya,” kata Hendropriyono.

Dia pun mengajak pemuda bangsa Indonesia untuk ikut memberantas hoaks terkait Covid-19 karena akibat yang ditimbulkannya bisa sangat berbahaya.

“Mohon kaum muda bangsa Indonesia sebagai garda terdepan, memberantas HOAX yang sangat berbahaya bagi masyarakat ini,” pungkasnya.

(HY)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  1  =  5