Idriss Deby Itno, Presiden Negara Chad Meninggal Dunia
Internasional

Idriss Deby Itno, Presiden Negara Chad Meninggal Dunia

Channel9.id-Chad. Presiden terlama di Chad, Idriss Deby Itno meninggal dari lukanya yang ia dapatkan dalam bentrokannya dengan kelompok pemberontak, ungkap pernyataan mengejutkan dari pihak militer Chad di hari Selasa (20/4/2021).

Juru bicara pihak militer, Azem Bermendao Agouna mengungkapkan di TV lokal kalau Deby telah meninggal dikarenakan luka yang ia terima saat ia di barisan depan dalam upayanya menumpas kelompok pemberontak. Reuters mengatakan kalau saat itu Deby mengunjungi pasukannya yang memerangi kelompok pemberontak di daerah utara Chad.

Baca juga : Pasukan Chad Berhasil Menumpas 300 Pemberontak

Pengumuman ini dikeluarkan setelah kemarin lusanya Deby, yang sudah berkuasa di Chad selama 30 tahun, dikabarkan akan memenangkan pemilu keenamnya secara berturut-turut yang diadakan di awal bulan ini.

Kelompok pemberontak yang bernama Front for Change and Concord in Chad – atau dikenal di Prancis dengan sebutan Front Pour l’Alternance et La Concorde au Tchad (FACT) – telah berusaha untuk menjatuhkan kekuasaan Deby sejak tahun 2016. Akhir-akhir ini FACT mengklaim bahwa mereka memenangkan rangkaian bentrokannya dengan pasukan pemerintah.

Di hari Jumat, FACT mengatakan kalau mereka berhasil menguasai garnisun militer di Gouri. Klaim ini dibantah oleh pihak pemerintah yang malah mengatakan kalau kelompok itu berhasil ditumpas.

Di hari Seninnya, FACT mengatakan kalau Deby terkena luka tembak dan sedang dalam pelarian.

“Sesuai dengan janjinya kepada negara Chad dan rakyatnya, Marsekal Chad, Presiden dari Negara Republik, Kepala Negara, Komandan Tertinggi Angakatan Militer Chad, Idriss Déby Itno, telah menghembuskan nafas terakhirnya saat sedang mempertahankan kedaulatan negara Chad di medan perang,” ucap Agouna di pernyataannya.

“Pada hari Selasa 20 April 2021, dengan rasa kesedihan yang mendalam kami mengumumkan kepergiannya kepada rakyat Chad . Marsekal Chad Idriss Déby Itno meninggal karena luka yang ia terima di medang perang,” tambahnya.

Agouna mengatakan “Dewan militer transisi akan mengambil alih kepemerintahan Chad selama 18 bulan untuk memastikan keamanan negeri tercinta kita terjamin dalam menghadapi perang melawan terosisme,”ungkapnya.

Anak laki-laki Deby, Jenderal Mahamat Kaka, akan menjadi pemimpin dewan transisi tersebut, menurut Agouna. Para analis mempertanyakan apakah langkah tersebut langkah yang konstitusional atau tidak.

Agouna berjanji akan ada pemilu yang bebas, demokratis dan transparan dalam menghormati semangat pengorbanan marsekal yang sudah ia perjuangkan semasa hidupnya.

Pihak militer menyatakan akan diadakan 14 hari berkabung dan akan menetapkan jam malam di Chad. Perbatasan udara dan darat akan ditutup sampai waktu yang belum ditentukan.

Dalam menumpas kelompok-kelompok pemberontak bersenjata di Afrika, Chad bekerja sama dengan Nigeria dan Kamerun dalam upayanya melawan kelompok militan Boko Haram dan membentuk pasukan gabungan untuk melawan kelompok-kelompok pemberontak di sana.

(RAG)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  29  =  34