Channel9.id – Jakarta. Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Ansory Siregar menyayangkan pemotongan insentif tenaga kesehatan (nakes) yang dilakukan oleh pemerintah. Menurutnya, nakes adalah garda terdepan yang tidak seharusnya mendapat pengurangan insentif.
“Saya mendengar semalam dari Menkeu, nakes mau dikurangi insentifnya 50 persen. Nakes ini garda terdepan Pak Menteri Kesehatan. Korban nakes akibat pandemi Covid-19 ratusan bahkan ribuan, kok tega insentifnya dikurangi,” katanya, Kamis 4 Februari 2021.
Selain itu, dia pun mengaku kecewa saat mendengar bahwa di beberapa daerah, insentif untuk nakes masih belum cair.
“Nakes itu sudah merelakan nyawanya semuanya untuk kesehatan kita semua. Rela dikurangi insentifnya itu? Dimana otaknya ini, kita harus sama-sama di sini ini pak.Tolong jangan dikurangi itu insentif mereka,” katanya.
Diketahui, pemerintah memangkas anggaran insentif bagi nakes yang menangani pasien Covid-19 pada tahun 2021 ini. Keputusan tersebut tertuang dalam SK Menteri Keuangan nomor: S-65/MK.02/2021. Nilai insentif berkurang hingga 50 persen dari tahun 2020.
Pada tahun 2021, dokter spesialis mendapatkan insentif sebesar Rp7.500.000, peserta PPDS Rp6.250.000, dokter umum dan gigi Rp5.000.000, bidan dan perawat Rp3.750.000, dan tenaga kesehatan lainnya sebesar Rp2.500.000. Sementara itu, untuk santunan kematian tenaga kesehatan jumlahnya masih tetap, yakni sebesar Rp300.000.000.
Pada tahun 2020, pemerintah menetapkan besaran insentif untuk dokter spesialis sebesar Rp15 juta. Dokter umum/dokter gigi Rp10 juta. Bidan atau perawat Rp7,5 juta. Tenaga medis lainnya Rp5 juta.
HY