Hot Topic Nasional

IPW: Ada Pihak Manfaatkan Polemik PSBB Untuk Membuat Kekacauan

Channel9.id- Jakarta. Indonesia Police Watch (IPW) menilai, ada pihak-pihak yang memanfaatkan polemik PSBB untuk membuat kekacauan di masa pandemi Covid-19. Pihak tersebut bertujuan menggulingkan kedudukan Jokowi sebagai presiden.

“Munculnya polemik terhadap keputusan PSBB yang dikeluarkan Gubernur Jakarta Anies Baswedan adalah hal wajar. Apalagi secara politik Anies memang berseberangan dengan Presiden Jokowi, sehingga sangat wajar jika ada pihak-pihak yang hendak mengadu domba untuk membuat kekacauan di tengah makin merebaknya wabah pandemi Covid 19 ini,” kata Ketua Presidium IPW Neta S Pane, Senin (14/9).

“Apalagi perekonomian nasional memang lagi memburuk dan lapangan pekerjaan makin sulit karena PHK kian meluas di tengah pandemi Covid-19 yang tidak berkesudahan. Artinya, ancaman gangguan sosial menganga di depan mata, di tengah kebingungan pemerintah mengatasi pandemi Covid-19,” lanjutnya.

Baca juga: Polri Siap Tindak Tegas Pelanggar Protokol Kesehatan

Karena itu, Neta meminta TNI Polri yang berada di garda terdepan dalam melakukan operasi yustisi PSBB tahap kedua di Jakarta, senantiasa bersikap arif. Lantaran, tujuan operasi yustisi supaya masyarakat disiplin dan penyebaran wabah Covid 19 bisa dicegah.

“Tapi aparat TNI Polri di lapangan perlu cermat melihat perkembangan psikologis masyarakat yang sudah berbulan bulan terlilit situasi pandemi Covid-19. Memang, dalam mengamankan PSBB aparatur TNI Polri harus bersikap tegas. Namun tetap harus dalam koridor kebangsaan agar tidak muncul benturan dengan masyarakat dimana masyarakat saat ini dalam kondisi tensi tinggi akibat berbagai kesulitan yang melilitnya,” ujarnya.

Sebenarnya, kata Neta, TNI polri sudah punya pengalaman dalam mengamankan Jakarta pada PSBB sebelumnya. Sehingga tentu tidak ada masalah ketika mulai Senin ini aparat TNI polri melakukan operasi yustisi ke perkantoran pada new PSBB Anies kali ini.

“Hanya aparatur TNI-Polri tetap perlu mengingat bahwa PSBB kali ini sangat berbeda dengan PSBB sebelumnya. Saat ini tensi masyarakat dalam tegangan tinggi dan secara psikologis masyarakat lebih nekat karena berbagai kesulitan tanpa henti terus melilitnya,” ujarnya.

Dalam kondisi ini gesekan sosial lebih mudah terpicu. Sebab itu TNI-Polri perlu juga meminta jaminan dari Anies bahwa distribusi bantuan sosial ke masyarakat harus lancar dan tidak terkendala apa pun.

Jangan sampai PSBB ini semua aktivitas masyarakat dibatasi tapi masyarakat kesulitan untuk bertahan hidup karena bansos tidak diatur dan tidak diterima masyarakat, akhirnya yg terjadi adalah amuk massal.

“PSBB adalah untuk menjaga kesehatan masyarakat dari penyebaran wabah Covid 19 tapi jgn sampai akibat new PSBB masyarakat Jakarta kesulitan untuk bertahan hidup. Sebab sebagian besar warga Jakarta adalah pekerja lepas yang tidak punya pekerjaan tetap dan masalah kehidupan sosial mereka sangat berpotensi menjadi gesekan yg bisa menjadi gangguan Kamtibmas,” pungkasnya.

(HY)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2  +    =  4