Channel9.id-Iran. Inspektorat nuklir PBB, IAEA telah menyepakati perjanjian tiga-bulan dengan Iran pada hari Minggu malam (22/2/2021). Perjanjian ini memberikan cukup akses untuk memverifikasi aktivitas nuklir di negara itu, membuka kesempatan diplomatik yang luas antara Teheran dengan Amerika Serikat. Namun Iran tetap tidak akan memberikan kekuasaan kepada inspektur dari International Atomic Energy Agency (IAEA) untuk melakukan inspeksi mendadak.
Setelah pembicaraan pada akhir pekan kemarin di Teheran, direktur jenderal IAEA, Rafael Grossi, mengumumkan bahwa ia telah mencapai kesepakatan yang ia sebut “pemahaman teknis bilateral sementara” yang akan mengurangi dampak ancaman Iran dan memberikan harapan ke IAEA bahwa ia dapat terus memverifikasi aktivitas nuklir Iran.
Baca juga : Iran Berhenti Melakukan Transparansi Perkembangan Nuklirnya
Rafael Grossi menambahkan bahwa langkah tersebut “menyelamatkan situasi” saat ini karena inspektur tidak sepenuhnya buta akan aktivitas nuklir di Iran. Dia mengatakan perjanjian ini, dimana kedua sisi bisa menarik diri dari perjanjian sementara ini, memberi ruang diskusi diplomatik yang lebih luas antara Amerika Serikat dengan Iran untuk dilanjutkan.
Dia mengatakan undang-undang yang menangguhkan Iran dari Protokol Tambahan telah disahkan oleh parlemennya dan sekarang “ada dan akan diterapkan. Namun aksesnya lebih sedikit.”
Direktur Jenderal IAEA menambahkan bahwa tidak ada pengurangan jumlah inspektur dan tidak semua inspeksi mendadak akan dilarang.
Pejabat Iran mengatakan perjanjian itu berarti para inspektur hanya mempunyai 70% akses yang bisa mereka gunakan sekarang.
Asosiasi energi atom Iran mengatakan mereka akan terus menggunakan kamera untuk merekam dan menyimpan informasi situs nuklirnya selama tiga bulan secara eksklusif untuk mereka sendiri. Jika sanksi ekonomi dari Amerika Serikat dicabut sepenuhnya dalam periode itu, Iran akan memberikan informasi itu kepada IAEA, jika tidak maka akan dihapus selamanya.
(RAG)