Channel9.id-Israel. Amnesti Internasional dan pengawas media Reportes Without Borders telah meminta Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk menginvestigasi tindakan Israel yang menghancurkan gedung tempat kantor-kantor media di Gaza berada, Senin (17/5/2021). Israel beralasan kalau ada kantor intelijen Hamas di gedung tersebut. Selain itu, editor tertinggi Associated Press juga sudah meminta diadakannya penyelidikan independen atas serangan tersebut.
Reporters Without Borders (RSF), yang berbasis di Paris itu sudah mengirimkan suratnya ke kepala kejaksaan ICC bahwa 23 kantor media internasional telah dihancurkan oleh Israel enam hari lalu.
RSF mengatakan kalau mereka sangat yakin bahwa militer Israel “dengan sengaja menargetkan organisasi-organisasi media dan juga menghancurkan perlengkapan-perlengkapannya”. Mereka mengatakan “Serangan itu bisa saja menghilangkan kapasitas media dalam memberikan informasi ke ranah publik. Kalaupun tidak bisa menghilangkan, tetap saja bisa mengurangi kapasitas tersebut” ujarnya.
Sallu Buzbee, editor eksekutif AP, mengatakan kalau AP sudah menempati gedung itu selama 15 tahun lamanya dan ia, ataupun karyawan AP lainnya, tidak pernah mendengar kabar adanya indikasi kalau ada kantor Hamas di gedung tersebut.
“Kami rasa saat ini wajar diadakannya investigasi independen untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi kemarin,” tambahnya.
Selain itu, Buzbee juga khawatir mengenai dampak serangan itu terhadap penyampaian berita di daerah tersebut.
“Tentu saja ini melanggar hak seluruh dunia yang ingin mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada konflik Israel-Palestina” katanya.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken mengatakan sampai saat ini ia masih belum mendapatkan bukti dari Israel mengenai adanya aktivitas kelompok Hamas di gedung Al-Ja’ala Tower.
“Tak lama setelah dilakukannya serangan itu, kami langsung meminta rincian tambahan yang dapat menjustifikasi serangan tersebut,” ujar Blinken dari Copenhagen, Denmark. Namun Blinken mengatakan kalau sampai saat ini ia masih belum menerima informasi apapun mengenai serangan tersebut.
Juru bicara militer Israel, Letjen Jonathan Conricus mengatakan kepada CNN pada hari Minggu, “Kami saat ini sedang berperang. Soal itu (serangan ke Al-Ja’ala Tower) sedang kami proses dan informasinya pasti akan kami berikan,” tuturnya.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan Israel akan membagikan seluruh bukti adanya Hamas di Al-Ja’ala Tower melalui badan intelejennya. Namun, baik Gedung Putih maupun kantor Kementerian Luar Negeri AS mengatakan kalau mereka masih belum melihat bukti tersebut.
(RAG)