Jam Kerja Terlalu Panjang Picu Kematian
Lifestyle & Sport

Jam Kerja Terlalu Panjang Picu Kematian

Channel9.id-Jakarta. Studi dari Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) menunjukkan bahwa jam kerja yang terlalu panjang membunuh pekerja setiap tahun. Setidaknya ada 745 ribu orang yang meninggal pada 2016, akibat penyakit jantung dan stroke karena jam kerja terlalu panjang, dikutip dari BBC, Selasa (18/5).

Berdasarkan laporan itu, bekerja 55 jam atau lebih dalam seminggu berisiko 35% lebih tinggi terkena stroke dan 17% lebih tinggi terkena penyakit jantung, dibandingkan dengan bekerja 35-40 jam dalam seminggu.

Baca juga : Cara Mencegah Gangguan Telinga Akibat Penggunaan Earphone

Didapati pula hampir tiga perempat dari mereka yang meninggal akibat jam kerja yang panjang ialah pria paruh baya atau lebih tua.

Selama pandemi COVID-19, masalah jam kerja juga meningkat. Adapun bekerja dari rumah justru membikin jam kerja banyak banyak orang lebih padat daripada biasanya, di mana jadwal rapat di Zoom begitu padat.

Para peneliti menjelaskan, ada dua cara jam kerja yang lama membuat kesehatan memburuk. Pertama melalui respons fisiologis langsung terhadap stres. Kedua, dengan jam kerja yang lebih lama, pekerja cenderung melakukan hal yang membahayakan kesehatan, seperti merokok, minum alkohol, kurang tidur, dan diet tak sehat.

Namun, sebelum pandemi, menurut WHO, jumlah orang yang bekerja berjam-jam sudah meningkat. Totalnya sekitar 9% dari total populasi global.

Lebih lanjut, WHO mendapati bahwa kasus kematian, karena jam kerja terlalu panjang, paling banyak dialami para pekerja di Asia Tenggara dan kawasan Pasifik Barat. Pandemi COVID-19 pun disebut memperburuk hal ini.

(LH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1  +    =  3