Nasional

Jamaah Islamiyah Resmi Bubar, GP Ansor: Momen Bersejarah untuk Keutuhan NKRI

Channel9.id – Jakarta. Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) mengapresiasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Densus 88 Antiteror Polri yang menginisiasi deklarasi pembubaran Jamaah Islamiyah (JI). GP Ansor menilai pembubaran organisasi ini merupakan momen bersejarah untuk meneguhkan keutuhan NKRI.

Acara Deklarasi dan Sosialisasi Puncak Pembubaran Jamaah Islamiyah tersebut digelar di Convention Hall Terminal Tirtonadi, Kota Surakarta, Sabtu (21/12/2024). Dalam acar ini, sebanyak 1.400 orang, termasuk anggota dan simpatisan JI, berikrar mengakui NKRI dan Pancasila sebagai dasar negara mereka.

Deklarasi ini merupakan kelanjutan dari deklarasi pertama pada 30 Juni 2024, yang dihadiri lebih dari 16 petinggi JI. Beberapa di antaranya merupakan eks narapidana terorisme (napiter).

“Kami atas nama Ketua Umum GP Ansor dan Kasatkornas Banser NU secara resmi mengapresiasi BNPT dan Densus 88 yang telah bekerja sama mewujudkan deklarasi ini. Langkah ini membawa eks Jamaah Islamiyah kembali ke pangkuan NKRI,” ujar Komandan Detasemen Khusus 99 (Kadensus 99) Banser, Ahmad Bintang Irianto dalam keterangannya, Kamis (26/12/2024).

Ia menyatakan, GP Ansor dan Banser NU berkomitmen untuk mendampingi para eks anggota JI agar dapat melebur kembali ke masyarakat.

“Kami berharap eks anggota JI mematuhi hukum yang berlaku di NKRI. Pemerintah juga perlu memperhatikan aspek psikologi sosial agar proses reintegrasi berjalan kondusif,” tegas Bintang.

Menurutnya, momen pembubaran JI ini menunjukkan keberhasilan kolaborasi antara pemerintah, BNPT, dan Densus 88 dalam upaya deradikalisasi. Ia berharap langkah ini menjadi awal yang baik untuk mencegah penyebaran paham radikal di masa depan, khususnya di kalangan generasi muda.

“Kami bersyukur karena mereka telah kembali kepada jihad yang sesungguhnya, yaitu membela bangsa dan negara, bukan memusuhinya. Kami menantikan kontribusi positif mereka dalam mendukung pembangunan Indonesia Emas,” tambahnya.

Untuk diketahui, Jamaah Islamiyah (JI) didirikan pada 1 Januari 1993 oleh Abdullah Sungkar di Malaysia dan berkembang melalui jaringan jamaah kajian Usroh serta santri dari Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki yang diasuh oleh Ustadz Abu Bakar Ba’asyir. Beberapa kader terbaik JI bahkan dikirim untuk pelatihan di Afghanistan.

JI ini didirikan dengan semangat mendirikan negara Islam di kawasan Asia Tenggara. Mereka bertanggung jawab atas aksi Bom Bali I di tahun 2002 yang menewaskan kurang lebih 200 orang.

Ji juga memiliki bidang khusus pengkaderan lewat ponpes yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, tak terkecuali di wilayah Jateng, di antaranya; Kabupaten Boyolali, wilayah Solo Raya, Kota Semarang, Kabupaten Jepara, dan Kabupaten Tegal.

HT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

4  +  4  =