Lifestyle & Sport

Jangan Sepelekan, Ini Nih Efek Berhenti Berolahraga

Channel9.id-Jakarta. Kita tahu bahwa ada banyak orang yang bekerja dari rumah selama pandemi COVID-19. Mereka cenderung punya waktu yang fleksibel, sehingga bisa rutin berolahraga. Dengan rutin berolahraga, stamina bisa bertambah dan kesehatan juga bisa meningkat secara keseluruhan.

Namun, seiring dengan membaiknya situasi pandemi, ada sebagian perusahaan atau kantor yang kemudian mengharuskan para karyawannya bekerja dari kantor. Bahkan, aktivitasnya sama seperti sebelum ada pandemi. Tentunya perubahan ini membuat rutinitas olahraga jadi berubah. Tak sedikit yang kemudian jadi berhenti olahraga karenanya.

Membaiknya situasi dunia tentunya hal yang baik. Namun, di lain sisi, Kamu juga perlu beradaptasi dengan perubahan ini. Perihal olahraga, misalnya. Alih-alih mencabutnya dari agenda harianmu, sebaiknya coba ubah jadwal olahraga agar sesuai dengan rutinitasmu.

Perlu Kamu ketahui, kalau Kamu yang tadinya rutin berolahraga tiba-tiba berhenti berolahraga, tubuhmu akan mengalami sejumlah berubah, lo. Sayangnya, ini bukan hal yang baik. Nah, apa saja sih perubahan yang dimaksud? Simak ulasan berikut ini.

1. Tekanan darah melonjak
Tekanan darah akan lebih tinggi ketika Kamu tak berolahraga, dibandingkan dengan ketika aktif berolahraga. Pembuluh darah akan beradaptasi terhadap aliran darah yang lambat hanya setelah dua minggu berhenti berolahraga. Kemudian dalam sebulan, pembuluh yang kaku mengirim tekanan darah kembali ke tempat semula ketika Kamu tak bergerak sama sekali.

2. Gula darah tinggi
Kurang gerak cenderung bikin kadar gula darah meningkat. Kondisi ini bisa meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes. Ketika Kamu berhenti olahraga, otot dan jaringan lain tak bisa menyerap gula untuk energi. Akibatnya, gula darah jadi melonjak. Hal ini bisa setelah Kamu tak olahraga dalam lima hari. Dampakanya, perutmu bisa kembali membuncit karena metabolisme melambat dan tubuh kehilangan potensi pembakaran lemak.

3. Berat badan naik
Kamu bisa kehilangan potensi pembakaran lemak dan menurunkan metabolisme hanya dengan berhenti berolahraga selama seminggu. Selain itu, menurut sebuah riset, berhenti berolahraga lima minggu meningkatkan massa lemak seorang perenang sebanyak 21%.

4. Otot menyusut
Jika Kamu berhenti berolahraga—entah apa pun alasanya, Kamu bisa mengalami atrofi otot atau penyusutan otot. Sehingga Kamu bisa mengalami masalah sendi dan ligamen. Seberapa cepat Kamu kehilangan massa otot tergantung pada usiamu. Semakin tua, maka semakin cepat akan kehilangan otot.

5. Kehilangan kekuatan
Berhenti berolahraga juga bisa menurunkan kekuatan ketahanan fisik. Kehilangan kekuatan biasanya terjadi setelah dua setengah hingga tiga minggu tidak aktif, menurut ahli.

6. Otak menderita
Hanya dua minggu setelah berhenti olahraga, orang yang biasa rutin berolahraga bisa menjadi mudah marah dan mudah lelah. Demikian menurut studi di Brain, Behavior, and Immunity. Studi ini melibatkan tikus yang mulanya aktif dikondisikan agar berhenti bergerak. Kemudian didapati bahwa ketika berhenti bergerak selama seminggu pertumbuhan sel otak mereka menurun, dan mereka buruk dalam tes labirin—jika dibandingkan dengan yang aktif bergerak.

(LH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  68  =  75