Lifestyle & Sport

Jazz Gunung Bromo Bius Penggemar Jawa Timur

Channel9.id – Probolinggo. Di tengah kekhawatiran erupsi Gunung Bromo dan hawa dingin menggigil, pagelaran Musik Jazz di Gunung Bromo, mampu memikat pencinta jazz Jawa Timur.

Mengawali hari pertama pagelaran Jazz Gunung Bromo yang disambut antusias warga Jawa Timur, menampilkan musisi Jazz Idang Rasjidi bersama Mus Mujiono serta Tompi. Idang Rasjidi tampil dengan format dua penyanyi bergantian, yaitu dengan penyanyi seriosa Sastrani Wirata, dan Mus Mujiono.

Hadirnya Mus Mujiono dalam festival ini memberi nostalgia tersendiri di kalangan penonton. Beberapa kelompok penonton memang disebut hadir sekaligus reuni di acara ini. Mereka berasal dari generasi yang sama dengan masa populernya Mus Mujiono. Mus Mujiono membawakan Tanda-tandanya, Arti Kehidupan, dan Lestari, nyaris seluruh penonton tidak asing lagi dengan lagu-lagu itu.

Alhasil, suhu 10 derajat celcius yang meneror tubuh berhasil dapat ditaklukkan dengan semangat bergoyang dan bernyanyi. Usai penampilan dari Idang Rasjidi dan Mus Mujiono, giliran Tompi naik panggung. Tompi menjadi penampil terakhir hari pertama Jazz Gunung Bromo. Membawa pasukan musisi berkelas, antara lain Rafi Muhammad pada drum, dan Yongki Vincent pada piano dan synthesizer, Tompi sangat luwes melakukan improvisasi.

Kemampuan individu musisi yang terlibat membuat aksi panggung Tompi memikat. Sesekali masing-masing pemain instrumen menunjukkan kebolehannya melakukan solo. Di kalangan penggemar jazz, tentu nama Rafi dan Yongki sudah tidak asing lagi.

Melihat permainan solo mereka seperti sebuah kesempatan emas. Jazz Gunung Bromo digelar selama dua hari pada 26-27 Juli 2019, konser spesial dengan latar pegunungan ini sangat dinanti oleh pecinta musik jazz di Tanah Air.

Di hari pertama konser, penonton ramai meski Gunung Bromo beberapa waktu lalu meletus hingga menimbulkan kekhawatiran penikmat jazz.Seperti yang kita ketahui sebelumnya Gunung Bromo sempat mengalami erupsi pukul 16.37 WIB, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur melaporkan masyarakat sempat panik saat Gunung Bromo mengalami erupsi pada Jumat malam (19/9).

Kabar tersebut tentunya membuat siapapun panik, terlebih hal ini terjadi menjelang musik Jazz Gunung Bromo.Menurut salah seorang pengunjung, di awal memang ia sempat merasa sangat takut, namun karena beberapa pemberitaan mengatakan bahwa kondisi sudah membaik, akhirnya ia dan rekan-rekannya memberanikan diri untuk tetap menyaksikan konser jazz tersebut.

“Awal-awal ketika mendengar kabar tersebut iya sempat takut dan agak ragu. Tetapi setelah melihat berita akhir-akhir ini yang mengatakan kondisi Gunung Bromo sudah mulai normal tuh, jadi ya kita lanjut aja,” ujar Rois Fadhil.Ia juga mengatakan ini kali pertama ia menikmati konser jazz yang terbilang cukup unik, karena berada di atas gunung.

Hal itulah yang mendorong dirinya untuk mengunjungi Jazz Gunung Bromo 2019 ini.Seperti aksi panggung Tompi lain, dia adalah musisi yang selalu berhasil membuat suasana cair. Tompi selalu luwes dalam menggiring penonton lewat interaksi-interaksi humor. “Dapat salam dari Ratna Sarumpaet,” kata Tompi disusul gelak tawa penonton.

Semua tahu apa yang dimaksud Tompi. Tompi membawakan 8 lagu. Di antaranya adalah Romansa, Cerita Kita, Tak Pernah Setengah Hati, dan tentu saja lagu andalan Menghujam Jantungku. Salah satu yang menarik, Tompi membawakan Bengawan Solo. Sebuah lagu legendaris karya almarhum Gesang. 

Usai tampil, Tompi berbagi cerita tentang alasan membawakan lagu Bengawan Solo. “Saya belakangan ini senang lagunya (Bengawan Solo). Saya rekam lagu itu kolaborasi dengan Ricky Leonardi, arranger orkestra. Paling nempel karya gesang lagu itu,” ujar Tompi. Pada hari kedua festival akan tampil Candra Darusman, Geliga, Nita Aartsen Latin Jazz Project, dan Ring of Fire feat. Ricad Hutapea dan Didi Kempot. (L-003)

Edy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  74  =  83