Channel9.id-Jepang. Jepang dan Australia mengungkapkan rasa khawatir mengenai laporan pelanggaran HAM di Uyghur dan warga Muslim minoritas lainnya di daerah Xinjiang, namun Cina sudah berulang kali membantah tuduhan tersebut, Rabu (9/6/2021).
Seruan untuk melakukan penyelidikan di Xinjiang semakin gencar disuarakan oleh negara-negara Barat. Amerika Serikat, Inggris dan Kanada mengklaim kalau mereka tahu apa yang Cina lakukan disana, dan mereka mengakui kalau Cina sudah melakukan genosida.
“Kami sama-sama khawatir mengenai kabar adanya pelanggaran HAM terhadap masyarakat Uyghur dan Muslim minoritas di Xinjiang,” kutip pernyataan bersama Jepang dengan Australia setelah menteri pertahanan dan menteri luar negeri kedua negara mengadakan pertemuan.
“Kami meminta Cina untuk memberikan akses darurat, berarti dan bebas gangguan ke Xinjiang untuk para penyelidik independen internasional, termasuk juga untuk Komisi Tinggi HAM PBB,” gagasnya.
Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan Jepang – Toshimitsu Motegi dan Nobuo Kishi – mengadakan pertemuan Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan dari Australia, Marise Payne dan Peter Dutton melalui video konferensi.
Menteri Jepang dan Australia juga mengungkapkan rasa khawatir mengenai langkah Cina yang melemahkan semangat demokrasi di sana. Mereka juga mendesak Cina untuk menjaga kedamaian dan kestabilan di Laut Cina Timur dan Selat Taiwan. Menteri Jepang dan Australia juga menyatakan kecaman terhadap tindakan junta Myanmar.
“Kami secara tegas mengutuk kekerasan terhadap rakyat Myanmar dan menyerukan rezim militer untuk segera hentikan tindakan kasarnya. Kami juga mendesak junta untuk memberikan kebebasan berpendapat kepada rakyat Myanmar dan membebaskan mereka yang ditangkap,” tambahnya.
Sejak kudeta 1 Februari, Myanmar jatuh kedalam kekacauan. Ribuan warganya turun kejalan melawan kudeta tersebut, peperangan kecil juga terjadi di daerah perbatasan Myanmar antara junta dengan milisi etnis minoritas.
Menteri Luar Negeri Cina secara tegas menyatakan ketidak sukaannya terhadap kedua negara tersebut yang menggambarkan Cina sebagai negara jahat.
Cina mendesak negara-negara lainnya untuk jangan ikut campur perihal urusan negerinya dan berhenti mensabotase kedamaian dan kestabilan mereka, pungkas juru bicara menteri luar negeri Cina, Wang Wenbin.
(RAG)