Channel9.id-Jepang. Jepang laporkan kalau mereka akan memperpanjang waktu lockdown di Tokyo dan daerah lainnya sampai akhir bulan September untuk menekan angka penyebaran dan mencegah membludaknya pasien di rumah sakit, Kamis (8/9/2021).
Jepang sedang kesulitan dalam menghadapi gelombang kelima virus corna dan peraturan lockdown yang sudah ditetapkan sejak bulan lalu akan diperpanjang.
Baca juga: Masyarakat Jepang Dukung Taro Kono Sebagai Perdana Menteri
Namun, angka kasus Covid-19 dan beban yang harus ditanggung rumah sakit masih cukup tinggi di Tokyo dan daerah sekitarnya untuk dapat dilonggarkan peraturan lockdown.
Alih-alih dilonggarkan, pemerintah memilih untuk memperpanjang masa lockdown sampai 30 September, termasuk untuk daerah Osaka, ungkap Menteri Ekonomi Yasutoshi Nishimura setelah mengadakan pertemuan dengan dewan penasihat.
Peraturan darurat Covid-19 Jepang berfokus dengan meminta restoran-restoran untuk tutup lebih cepat dan tidak melayani pelanggan untuk meminum alkohol, dan juga mendesak para warga untuk bekerja secara online dan tidak bepergian keluar kota.
Beberapa tanda perkembangan adalah dua prefektur dari 21 prefektur tidak lagi didalam status darurat Covid-19 dan akan menjalankan peraturan Covid-19 yang tak seketat 21 prefektur tersebut, sedangkan prefektur lainnya sudah dapat mencabut seluruh peraturan Covid-19.
“Saya percaya kalau kita sudah dapat melihat hasil jerih payah kita semua, namun masih terlalu dini bagi kita untuk menurunkan kewaspadaan kita,” ujar Menteri Kesehatan Norihisa Tamura.
Rencana itu akan diresmikan di pertemuan gugus tugas pemerintah pada Kamis sore nanti dan akan diumumkan oleh Perdana Menteri Yoshihide Suga pada jumpa pers setelahnya.
Sementara itu, koran Nikkei melaporkan kalau pemerintah berencana untuk melonggarkan peraturan akses ke Jepang dengan mengurangi jangka waktu karantina untuk para wisatawan yang sudah divaksin. Peraturan yang sudah lama disuarakan oleh Keidanren, lobi bisnis utama di Jepang, dan juga dewan perdagangan asing.
“Kami dengan senang hati menerima rencana membuka kembali perbatasan Jepang untuk kepentingan bisnis,” ujar Christopher LaFleur, penasihat khusus untuk Dewan Perdagangan Amerika di Jepang.
“Banyak negara-negara aliansi terdekat Jepang yang dipersilahkan untuk masuk ke Jepang dengan hanya dikarantina selama sepuluh hari untuk mereka yang belum mendapatkan vaksin, dan saya rasa wajar jika Jepang ingin peraturan tersebut diberlakukan untuk ke semua wisatawan,” tambah LaFleur.
Media Lokal melaporkan kalau pemerintah memprediksi kalau restoran dapat beroperasi seperti sedia kala lagi di bulan Oktober dan November, setelah program vaksinasi Jepang sudah hampir selesai.
Shigeru Omi, ketua penasihat kesehatan Jepang, menyebutkan kalau penanggulangan pandemi di Jepang saat ini sudah mulai berfokus ke ancaman virus varian baru atau kemungkinan kurangnya keefektifan vaksin.
Pada hari Rabu, angka kasus harian Covid-10 di Tokyo mencapai 1,834. Total kasus Covid-19 di Jepang sejak pandemi dimulai sudah mencapai 1.6 juta dan 16,436 diantaranya meninggal.
(RAG)