Channel9.id-Jakarta. Wakil Presiden Jusuf Kalla mendukung Presiden terpilih periode 2019-2024, Joko Wdidodo (Jokowi) memilih orang-orang yang berani ambil risiko untuk menjadi menteri-menteri pembantu presiden. Menurut Jusuf Kalla, para menteri harus mampu mengentahui dan mengatasi permasalahan dengan efektif dan efisien. “Juga harus cepat dan tangkas,” kata Jusuf Kalla di Jakarta, Selasa (16/7).
Jusuf Kalla mengkritik sebagian menteri yang suka mengulur-ngulur atau tidak cepat mengeksekusi. “Mereka ini memperlambat perkembangan pertumbuhan kita. Wajar jikia presiden lebih menekankan menteri yang berani mengeksekusi,” ujar Jusuf Kalla.
Selain itu, menteri pemberani dapat mewujudkan Visi Indonesia. “Pada dasarnya menteri itu mengambil keputusan, mengeksekusi keputusan dari program yang ada sesuai bidangnya. Sehingga harus orang yang punya ketegasan pikiran dan tindakan,” ungkap dia.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menegaskan, akan memilih sosok pemberani dalam membantu pemerintahnnya.
Hal itu ia sampaikannya saat pidato dihadapan pendukungnya di SICC, Jawa Barat, pada Minggu malam 14 Juli 2019. Menurut Jokowi, sosok menteri yang berani dibutuhkan, salah satunya agar reformasi birokrasi dapat diimplementasikan, sesuai harapan.
Ihwal kehendak partai politik yang mengajukan nama-nama calon menteri, Jusuf Kalla menilai sebagai hal yang wajar. “Berbagi kekuasaan merupakan tujuan dalam politik. Wajar-wajar saja partai mencoba mendapatkan kursi kabinet,” ujarnya.
Namun Jusuf Kalla menilai, permintaan jatah menteri tentu perlu disesuaikan dengan kursi di DPR RI yang diraih sebuah partai politik. “Ya tentu ada aturan dan kewajarannya. Tentu partai yang mempunyai kursi yang besar mendapat juga di kabinet juga yang memadai,” kata Jusuf Kalla.