Channel9.id – Jakarta. Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para rektor perguruan tinggi untuk memberikan masukan kepada tiga capres terkait apa yang harus dilakukan dalam menjalankan kepemimpinan untuk menjadikan Indonesia negara maju.
Permintaan itu disampaikan dalam pertemuan antara Presiden Jokowi dengan tujuh rektor dari berbagai perguruan tinggi yang tergabung dalam Forum Rektor Indonesia (FRI) di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (7/11/2023). Jokowi ingin kalangan akademisi mengkaji langkah-langkah strategis dalam memanfaatkan bonus demografi.
“Kita diminta nanti untuk memberi masukan bagi para capres apa yang harus mereka lakukan,” kata Ketua FRI Mohammad Nasih di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (7/11/2023) sore.
Nasih berkata Indonesia punya kesempatan hingga 2034 untuk melompat jadi negara maju. Menurutnya, momen ini akan sangat krusial sebagai penentu arah bangsa.
“Banyak program yang kita coba tadi gali secara bersama-sama, dan tentu kami mendapatkan ‘penugasan’ dari Pak Presiden untuk memformulasikan dan mentekniskan lagi, kira-kira untuk memastikan Indonesia menjadi negara maju di 2034 itu diperlukan apa saja,” jelasnya.
Selanjutnya, FRI akan merumuskan bagaimana pembekalan terhadap tiga bacapres dilakukan. Mereka memastikan proses ini demi kemajuan Indonesia.
“Kita pengen ada vektor yang sama untuk menjadikan Indonesia maju 2034. Begitu di sini lepas, kita akan ketinggalan dengan banyak negara lain,” ujarnya.
Nasih tak menjelaskan secara detail mengenai mekanisme penyampaian masukan kepada para capres itu. Teknisnya bakal segera dibahas oleh para rektor.
“Dan tentu kami akan nanti membahas dengan lebih teknis sebagai bagian dari masukan yang mesti menjadi pijakan para pengelola negara ini, siapa pun yang nanti akan memimpin bangsa dan negara ini,” pungkasnya.
Adapun pertemuan antara Jokowi dengan tujuh rektor tersebut berlangsung secara tertutup. Rektor-rektor yang hadir di antaranya Rektor IPB Arif Satria, Rektor Universitas Airlangga M. Nasih, Rektor Universitas Negeri Surabaya Nurhasan, Rektor Universitas Negeri Gorontalo Eduart Wolok, Rektor Universitas Negeri Jakarta Komarudin.
HT
