Nasional

Kang Emil Minta Hotel Bintang 3 Siap Jadi Ruang Isolasi Mandiri

Channel9.id-Jakarta. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mendata hotel-hotel yang siap dijadikan tempat isolasi mandiri. Menurut pria yang disapa Kang Emil itu, sejumlah hotel berbintang tiga di Jawa Barat akan disulap menjadi ruang isolasi bagi pasien Covid-19, khususnya orang tanpa gejala (OTG) maupun ringan, serta menampung tenaga kesehatan.

“Saya telepon ketua PHRI (Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia) untuk membuat daftarnya. Kita lihat di kota mana, nanti kita kontrak dan dibayar oleh pemerintah,” katanya di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat (18/09) petang.

Baca juga: Mulai Hari Ini, 5 Ruas Jalan di Bandung Ditutup Sementara 

Kang Emil mengaku penggunaan hotel untuk isolasi mandiri sesuai dengan arahan Satuan Tugas (Satgas) pusat. Selanjutnya, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan memberikan insentif kepada hotel kelas bintang tiga yang dapat dimanfaatkan bagi dokter dan tenaga kesehatan (Nakes) dan pasien Covid-19 tanpa gejala dan gejala ringan.

Selain itu, kebijakan ini mengikuti pola penanganan pasien OTG di DKI Jakarta, yang merekomendasikan pasien OTG diurus negara di ruang-ruang isolasi yang bisa melayani secara profesional.

“Saya selalu sampaikan bahwa kebijakan khususnya Bodebek itu harus satu frekuensi dengan Jakarta. Hasil kesepakatan dipimpin oleh Pak Luhut, memang menyepakati kalau pola Bodebek harus sama dengan Jakarta, salah satunya soal penanganan OTG,” ujarnya.

Selama ini, lanjut Kang Emil, Gugus Tugas Jabar membagi manajemen penanganan Covid-19 ke dalam tiga bagian wilayah. Sebaran hotel-hotel tersebut akan disesuaikan dengan kebutuhan ruang isolasi.

“Paling banyak Bodebek 60 persen, 20 persen Bandung raya, sisanya lain-lain. Konsep ini mayoritas di Bodebek dan Bandung raya,” ungkapnya.

Kang Emil pun meminta agar pihak hotel dan muspika setempat melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait penggunaan hotel untuk isolasi Cobid-19. Sehingga tidak terjadi penolakan oleh warga.

“Dulu kan pernah ada wacana hotel Kagum Group itu. Namun ditolak warga, jadi itu jadi pengalaman. Sebelum mengajukan itu hotel harus mengumumkan dan melakukan sosialisasi pada masyarakat,” tutupnya.

IG

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

67  +    =  77