Channel9.id-Iran. Sebuah kapal kargo Iran telah diserang oleh paramiliter Revolutionary Guards dan berlabuh selama bertahun-tahun di Laut Merah lepas pantai Yaman, menurut pengakuan dari televisi Iran, pada hari Selasa (6/4/2021).
Pengakuan dari televisi nasional Iran, yang juga mengutip media luar, menandakan komentar pertama dari Iran tentang kejadian misterius yang melibatkan MV Saviz di hari Selasa. Serangan ini diduga dilancarkan oleh Israel.
Serangan ini terjadi ketika Iran dan negara-negara adidaya sedang mengadakan diskusi pertamanya di Vienna tentang Amerika yang berpotensi kembali lagi ke perjanjian nuklir 2015.
Keberadaan kapal laut yang sudah lama di daerah itu berulang kali mendapatkan kritik dari Arab Saudi. Negara-negara Barat dan para ahli dari PBB mengatakan bahwa Iran memberikan suplai senjata dan dukungannya kepada kelompok pemberontak Houthi di Yaman. Iran menepis tuduhan ini, walaupun komponen yang di temukan pada persenjataan pemberontak terhubung kembali ke Iran.
Sebelumnya Iran mengatakan MV Saviz ada untuk mendukung upaya “anti-perompak” di Laut Merah dan selat Bab el-Mandeb.
Dalam pernyataannya di stasiun TV lokal, seorang pembawa berita mengutip berita dari New York Times yang mengatakan pejabat Amerika tak dikenal melaporkan ke New York Times bahwa Israel memberikan laporan ke AS bahwa mereka sudah menyerang MV Saviz pada hari Selasa (6/4/2021).
Pejabat Israel menolak untuk memberikan komentarnya, begitupun dengan pemilik kapal Saviz.
Agensi berita Tasnim dari Iran, yang dipercaya dekat dengan Revolutionary Guards, melaporkan serangan tersebut pada Selasa (6/4/2021) malam. Dikabarkan bahwa ada peledak yang ditanam di lambung kapal Saviz meledak. Di laporannya, agensi berita Tasnim tidak menyalahkan siapapun atas serangan tersebut dan mengatakan pejabat Iran kemungkinan akan memberikan info lebih lanjut mengenai serangan tersebut beberapa hari kedepan.
Pada pernyataannya, pusat komando militer Amerika Serikat hanya mengatakan bahwa mereka sudah tahu adanya laporan mengenai kapal Saviz di Laut Merah.
“Kami dapat mengkonfirmasi bahwa tidak ada satupun pasukan AS yang terlibat pada serangan tersebut,” ujarnya. “Kami tidak mempunyai info lebih lanjut yang dapat kami berikan,” tutupnya.
(RAG)