Channel9.id-Jakarta. Kapal pesiar Ruby Princess yang menjadi sumber terbesar bagi kasus virus corona atau Covid-19 di Australia, merapat di pelabuhan bagian selatan New South Wales (NSW) pada Senin (06/04). Beberapa kru kapal dilaporkan memerlukan pertolongan medis sehingga dibawa ke darat.
Kepolisian NSW mengumumkan membuka penyelidikan atas Ruby Princess setelah 2.700 penumpang diizinkan untuk turun di Sydney pada 19 Maret lalu.
Pemilik Ruby Princess, Juru Bicara Carnival Corp Australia sebagai pemilik Ruby Princess mengatakan, pihaknya akan bekerjasama dalam penyelidikan.
“Carnival Australia akan bekerja sama penuh dalam penyelidikan. Selain itu kami akan menanggapi setiap tuduhan,” ujarnya dalam pernyataan tertulis melalui email sebagaimana dikutip Reuters, Senin (06/04).
“Penyelidikan akan difokuskan pada komunikasi dan perbuatan yang mengarah pada saat berlabuh dan turunnya penumpang. Apakah ada hukum nasional atau hukum negara yang dilanggar,” ujar Komisioner Polisi NSW, Mick Fuller.
“Dua kru dibawa turun ke darat untuk diperiksa dan dirawat tim medis. Mereka akan diisolasi selama 10 hari,” sambung Fuller.
Tercatat sekurangnya 360 kasus Covid-19, termasuk kru kapal. Enam orang diantaranya meninggal dunia, sehingga total korban virus corona menjadi 36 orang pada Senin (06/04). Hingga saat ini, Australia melaporkan 5.687 kasus virus corona.
Sebelumnya, pihak otoritas kesehatan telah memberi pernyataan jika kapal pesiar ini memiliki risiko rendah virus corona. Alasannya, Ruby Princess State berlayar dari Sydney menuju New Zealand, dan pasukan perbatasan Australia mengizinkan penumpang untuk bebas pulang. Meski demikian, para penumpang diminta untuk karantina mandiri selama 14 hari.
Ruby Princess dilaporkan telah menyumbang seperlima dari total kasus Covid-19 di Australia. Pemerintah telah melarang untuk berlabuh pada pertengahan Maret lalu, kecuali untuk keadaan darurat.