Channel9.id-Pekanbaru. Satuan tugas kebakaran hutan dan lahan (Satgas Karhutla) Provinsi Riau mengerahkan 10 unit helikopter dan satu pesawat Casa guna menanggulangi kebakaran yang selalu terjadi di wilayah Riau. Berdasarkan data Satgas, Karhutla yang terjadi di Provinsi Riau sejak Januari tahun ini luasnya sudah lebih dari 1.761 hektare dan banyak terjadi di daerah pesisir.
Wakil Komandan Satuan Tugas (Satgas) Siaga Darurat Karhutla Riau, Edwar Sanger di Pekanbaru, Selasa, mengatakan armada Satgas udara merupakan gabungan dari instansi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri dan perusahaan swasta setempat.
“Dua heli dari BNBP, satu heli dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, empat heli dari TNI dan Polri sementara tiga helii dari pihak swasta,” ucap Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau Edwar Sanger Senin (11/3/2019).
TNI juga mengerahkan satu pesawat Cassa 212 yang digunakan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). “Pesawat Cassa digunakan untuk TMC atau teknologi modifikasi cuaca,” kata Edwar Sanger.
Edwar menjelaskan armada Satgas udara itu membantu kerja tim pemadam kebakaran gabungan yang bergerak di darat. Helikopter BNPB Kamov membantu pemadaman Karhutla di Pangkalan Terap Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan pada Senin (11/3).
Dia menjelaskan, heli jenis Kamov tadi telah melakukan operasi Water Bombing sebanyak 855 kali dengan jumlah 3.420.000 liter. Heli tersebut melakukan pemadaman udara di Pangkalan Terap, Teluk Meranti Kabupaten Pelalawan.
Sementara helikopter jenis Bell 412 LHK melakukan operasi water bombing di Kabupaten Rohil, Kampar dan Kota Dumai.
“Heli Bell polisi dioperasikan di wilayah Kabupaten Kepulauan Meranti dan Pelalawan,” ujarnya.