Karyawan Twitter Tolak Ultimatum Elon Musk
Techno

Karyawan Twitter Tolak Ultimatum Elon Musk

Channel9.id-Jakarta. Elon Musk kini menghadapi krisis baru di Twitter. Pasalnya, banyak karyawan yang menolak ultimatumnya: kerja “sangat keras” atau hengkang dari perusahaan. Hal ini turut dilaporkan oleh Engadget, Jumat (18/11).

Sebelumnya, Musk mengungkapkan akan menciptakan Twitter 2.0 dengan mengharuskan karyawan kerja sangat keras. Ia menyebarluaskan formulir Google yang menyertakan ultimatumnya—yang sudah disebutkan sebelumnya. Adapun tenggat waktu pengisian formulir ini ialah Kamis (17/11) pukul 5 sore waktu setempat.

Tenggat waktu pengisian formulir itu sudah terlewat. Namun, tampaknya sebagian besar karyawan menolak visi Musk itu.

Belum diketahui pasti berapa banyak karyawan yang memilih hengkang dari Twitter dan menerima pesangon daripada yang menetap di Twitter. Adapun New York Times melaporkan jumlahnya mencapai “ratusan.” Sementara laporan lainnya menunjukkan jumlahnya mungkin jauh lebih tinggi. Ini terjadi setelah Musk mem-PHK 50 persen pekerja Twitter.

Di Twitter, puluhan karyawan Twitter yang tak di-PHK men-tweet pesan perpisahan. Seorang karyawan men-tweet video sekelompok pekerja di dalam kantor Twitter. Mereka menghitung mundur hingga batas waktu 5 sore, sesuai ultimatum Musk. “Kita semua akan dipecat,” ujar dia.

Karyawan lainnya men-tweet untuk menyinggung kebijakan Musk.

Kemudian pada Rabu (16/11) paginya, Musk mengatakan bahwa “hanya pekerja luar biasa yang akan menjadi nilai kelulusan.”

Tetapi tampaknya konsesi itu tidak cukup bagi banyak orang di Twitter

Platformer melaporkan pada Kamis (17/11) bahwa Musk dan timnya berupaya untuk memastikan jumlah karyawan yang menolak untuk mencentang “ya” di formulir ultimatumnya. Untuk diketahui, formulir ini juga mencatat bahwa Twitter akan menutup akses ke kantornya selama beberapa hari sebagai tindakan pencegahan ekstra.

Ditinggal Twitter oleh para karyawannya menimbulkan pertanyaan baru: apakah teknisi Twitter yang tersisa bisa menjaga dan menjalankan layanan. Mantan dan para karyawan berspekulasi bahwa hal ini bisa berdampak buruk bagi kinerja kemampuan Twitter, terutama dengan dimulainya Piala Dunia beberapa hari lagi.

Perlu dicatat lula bahwa Twitter tak lagi memiliki staf komunikasi. Musk sejauh ini pun belum secara terbuka mengomentari pengunduran diri tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

79  +    =  80