Channel9.id – Jakarta. Polisi menaikkan status kasus meninggalnya tiga pria dalam ritual pengobatan di Danau Kuari, Bogor, ke tahap penyidikan. Selain itu, guru spiritual berinisial AN (51) telah ditetapkan sebagai tersangka.
“Sudah kita tingkatkan ke penyidikan, sudah ada yang ditetapkan tersangka atas nama AN (51),” kata Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro saat dikonfirmasi, Minggu (16/7/2023).
Rio mengatakan AN dijerat pasal terkait kelalaian yang menyebabkan kematian. Sebab, kata Rio, AN merupakan orang yang membawa ketiga korban ke danau.
“Betul, karena dia yang membawa orang itu (korban) ke danau, pasalnya 359 KUHP tentang kelalaian,” ucapnya.
Ia menyebut pelaku kini juga sudah diamankan. Pelaku telah di bawah ke Polres Bogor. “Polres, kita bawa ke Polres dia,” imbuhnya.
Sementara itu, Waketum MUI Anwar Abbas meminta pihak terkait bertanggung jawab atas ritual mandi malam di danau kuari berujung jatuhnya korban jiwa ini.
“Kita meminta kepada pihak yang berwenang agar mempelajari kasus ini dengan sebaik-baiknya karena sudah jelas kita tidak mau hal-hal seperti ini akan terulang kembali. Untuk itu kita meminta kepada pihak yang berkepentingan untuk mempelajari apakah cara-cara pengobatan seperti ini dapat dipertanggungjawabkan atau tidak,” kata Anwar saat dihubungi, Sabtu (15/7/2023).
Ia mengatakan, dalam ajaran Islam, nyawa manusia tentu sangat dihargai. Menurutnya, ‘ustaz’ pemimpin ritual tersebut harus bertanggung jawab.
“Ajaran Islam sangat menghargai jiwa dan nyawa manusia. Barang siapa yang menghilangkan nyawa orang lain yang tidak sesuai dengan ketentuan SARA’ maka yang bersangkutan berarti sama artinya telah menghilangkan nyawa seluruh manusia. Jadi menghilangkan nyawa orang dalam Islam dosanya sangat besar,” tuturnya.
Anwar pun mempertanyakan tanggung jawab dari pihak yang melakukan ritual tersebut. Anwar juga mempertanyakan sisi keselamatan pasiennya.
“Oleh karena itu, cara ritual pengobatan yang dilakukan dengan cara memandikan ketiganya di pinggir danau dengan cara korban ‘dicelupkan’ badan hingga kepalanya sebanyak 7 kali seperti yang dilakukan di Bogor tersebut apakah itu bisa dipertanggungjawabkan atau tidak dan apakah cara-cara yang mereka lakukan dalam pengobatan tersebut sudah memperhatikan dan mempertimbangkan keselamatan jiwa dari sang pasien atau tidak,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, warga Desa Tegalega, Cigudeg, Kabupaten Bogor dihebohkan dengan tenggelamnya tiga pria di Danau Quarry yang hendak mencari kesembuhan melalui cara ritual. Ketiga korban tewas baru ditemukan setelah dilakukan pencarian selama 15 jam.
Polisi mengungkapkan tiga orang itu tenggelam saat melakukan ritual mandi di danau pada Kamis (13/7/2023) sekitar pukul 22.00 WIB.
Mulanya, salah satu korban bernisial MDR (20) hendak mencari kesembuhan atas gangguan kejiwaan dan hilang ingatan yang ia derita. Ia pun datang menemui seorang guru spiritual untuk berobat.
“Kejadian tersebut bermula saat korban MDR (20), akan dilakukan pengobatan secara spiritual oleh seorang ustad di danau tersebut,” kata Kapolsek Cigudeg Kompol Wagiman dalam keterangannya, Jumat (14/7/2023).
“Korban MDR alami sakit kejiwaan, hilang ingatan juga,” imbuhnya.
Ritual pengobatan yang dilakukan guru spiritual tersebut yakni dengan meminta pasien menenggelamkan tubuh mereka sampai batas ke kepala sebanyak 7 kali.
“Pengobatannya dengan cara ditenggelamkan sebanyak 7 kali. Tubuhnya saja sampai kepala, direndam nanti diangkat, terus direndam kembali, sampai 7 kali,” katanya menambahkan.
Sementara itu, Staf Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Jalaludin, menyebut korban MDR didampingi 6 orang saat menjalani ritual pengobatan secara spiritual di pinggir danau.
“Menurut keterangan saksi diketahui ada 7 orang termasuk 3 korban yang tenggelam. Awal mula kejadian ada 7 orang sedang melakukan pengobatan alternatif dengan mandi di pinggir danau dan saat melakukan pengobatan 1 orang yang akan diberikan pengobatan alternatif dipegang oleh 2 orang,” kata Jalaludin dalam keterangannya.
Saat menjalani ritual, MDR mengamuk sehingga terpeleset ke tengah danau. Dua kerabatnya, yakni B dan C (25), mencoba menolong MDR. Nahas, keduanya ikut terseret dan tenggelam bersama MDR.
“Saat melakukan pengobatan korban mengamuk dan 2 orang yang menahan amukan terbawa dan ikut tenggelam ke tengah danau yang kedalaman kurang lebih 3 sampai 10 meter, diketahui 3 orang korban ini tidak bisa berenang,” katanya menambahkan.
Tim BPBD dan potensi SAR lainnya melakukan pencarian sejak peristiwa itu dilaporkan pada pukul 01.30 WIB, Jumat (14/7/2023) dini hari.
Ketiga korban kemudian ditemukan dalam kondisi tewas. MDR ditemukan sekitar pukul 14.00 WIB, pada kedalaman 3 meter. Sekitar 11 menit kemudian, korban B ditemukan di titik berbeda pada kedalaman 4 meter.
“Korban ketiga atas nama Cecep ditemukan pada pukul 14.30 WIB di kedalaman 4 meter. Titik korban ditemukan berbeda-beda dan pada kedalaman yang berbeda,” kata Jalaludin.
Baca juga: Ritual Pengobatan Maut Renggut Tiga Nyawa, Kasus Ditangani Polres Bogor
HT