Channel9.id – Jakarta. Siti Hardijanti Hastuti Rukmana atau Tutut Soeharto mengaku tak masalah dengan adanya polemik penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada mendiang ayahnya yang juga Presiden ke-2 RI Soeharto. Ia mewajarkan adanya pro dan kontra terkait hal tersebut.
“Ya pro-kontra kan masyarakat Indonesia itu kan macam-macam ya. Ada yang pro, ada yang kontra, itu wajar-wajar saja,” kata Tutut usai mewakili keluarga Soeharto menerima gelar Pahlawan Nasional di Istana Negara, Jakarta, Senin (10/11/2025).
Ia mengatakan, yang terpenting dari sosok Soeharto, yang telah menjabat sebagai presiden selama 32 tahun, adalah perjuangan dan kontribusinya untuk Indonesia.
“Yang penting kan kita melihat apa yang telah dilakukan oleh Bapak saya dari sejak muda sampai beliau wafat itu semua perjuangannya untuk bangsa dan negara dan masyarakat Indonesia,” ucapnya.
Lebih lanjut, ia berharap pihak yang kontra terhadap pemberian gelar Pahlawan kepada Soeharto tidak bertindak ekstrem.
“Jadi boleh-boleh saja kok kontra, tapi juga jangan ekstrem, gitu. Yang penting kita jaga persatuan dan kesatuan Republik Indonesia,” ujarnya.
Adapun usulan pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Soeharto tahun ini menimbulkan polemik di masyarakat. Salah satunya dari Gerakan Masyarakat Sipil Adili Soeharto (GEMAS) yang telah mengajukan surat keberatan kepada Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (GTK).
Surat keberatan tersebut ditandatangani oleh 184 organisasi dan 272 individu, yang menilai pengusulan gelar tersebut tidak pantas diberikan kepada sosok yang selama 32 tahun berkuasa dianggap menggunakan pola kekerasan, melahirkan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) berat, serta memperkuat praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
Diberitakan sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto resmi menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada 10 tokoh di Istana Negara, Jakarta, Senin (10/11/2025), atau bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan Nasional. Prabowo menyerahkan langsung gelar Pahlawan Nasional secara simbolis kepada 10 tokoh tersebut melalui ahli waris masing-masing.
Penganugerahan ini didasarkan pada Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 116/TK/Tahun 2025 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional. Dalam Keppres tersebut, dijelaskan bahwa pemberian gelar Pahlawan ini sebagai penghargaan dan penghormatan yang tinggi atas jasa-jasa mereka yang luar biasa untuk kepentingan mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa.
Dari 10 tokoh tersebut, ada dua mantan presiden yang dianugerahi gelar Pahlawan Nasional, yaitu Presiden ke-2 RI Soeharto dan Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Penganugerahan gelar pahlawan nasional untuk Soeharto diterima oleh ahli warisnya, yaitu Siti Hardijanti Hastuti Rukmana atau Tutut Soeharto dan Bambang Trihatmodjo Soeharto.
Soeharto diberikan gelar Pahlawan di bidang Perjuangan Bersenjata dan Politik, atas jasa dan peran menonjolnya sejak masa kemerdekaan. Sebagai wakil komandan BKR Yogyakarta, Jenderal Soeharto tercatat memimpin pelucutan senjata pasukan Jepang di Kota Baru pada 1945.
Berikut daftar 10 tokoh yang diberikan gelar pahlawan nasional:
1. K.H. Abdurrahman Wahid (Tokoh Jawa Timur, Pahlawan Bidang Perjuangan Politik dan Pendidikan Islam)
2. Jenderal Besar TNI H. M. Soeharto (Tokoh Jawa Tengah, Pahlawan Bidang Perjuangan Bersenjata dan Politik)
3. Marsinah (Tokoh Jawa Timur, Pahlawan Bidang Perjuangan Sosial dan Kemanusiaan)
4. Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja (Tokoh Jawa Barat, Pahlawan Bidang Perjuangan Hukum dan Politik)
5. Hajjah Rahmah El Yunusiyyah (Tokoh Sumatera Barat, Pahlawan Bidang Perjuangan Pendidikan Islam)
6. Jenderal TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo (Tokoh Jawa Tengah, Pahlawan Bidang Perjuangan Bersenjata)
7. Sultan Muhammad Salahuddin (Tokoh NTB, Pahlawan Bidang Perjuangan Pendidikan dan Diplomasi)
8. Syaikhona Muhammad Kholil (Tokoh Jawa Timur, Pahlawan Bidang Perjuangan Pendidikan Islam)
9. Tuan Rondahaim Saragih (Tokoh Sumatera Utara, Pahlawan Bidang Perjuangan Bersenjata)
10. Zainal Abidin Syah (Tokoh Maluku Utara, Pahlawan Bidang Perjuangan Politik dan Diplomasi)
Baca juga: Soeharto hingga Marsinah Jadi Pahlawan Nasional, Keluarga: Terima Kasih Prabowo!
HT





