Channel9.id-Jakarta. Meningkatkan kekebalan tubuh menjadi jalan untuk pencegahan infeksi virus Corona. Hal ini pun turut disarankan oleh para ahli dan otoritas kesehatan, bersamaan dengan imbauan cuci tangan dengan sabun.
Sejumlah upaya dilakukan demi menjaga daya tahan tubuh. Seperti meracik ramuan herbal. Kendati begitu, rupanya ada kebiasaan yang justru menurunkan kekebalan tubuh, dari malas gerak alis mager hingga begadang.
Menurut Dokter Andi Kurniawan, spesialis kedokteran olahraga, work from home atau kerja dari rumah identik dengan sedentary lifestyle, kurang gerak. Hal itu berisiko meningkatkan berat badan dan bisa menurunkan kekebalan tubuh. “Kita kurang gerak malah menurunkan imun kita sehingga meningkatkan risiko infeksi,” ujarnya saat webinar bersama Kemenkes beberapa waktu lalu.
Ia menganjurkan untuk olahraga dengan intensitas sedang. Dengan begitu, hormon stres akan terlepas sehingga menurunkan inflamasi, microbial killing, juga meningkatkan sitokin atau sel imunitas tubuh.
Selain mager, mengonsumsi gula berlebih pun mampu menurunkan kekebalan tubuh.
Ahli gizi, Rita Ramayulis menjelaskan keseimbangan bakteri baik maupun bakteri jahat di usus berperan penting dalam pertahanan tubuh terhadap serangan penyakit. Namun, salah satu kebiasaan yang bisa menurunkan mikroflora usus ialah konsumsi gula berlebih.
“Kita enggak bisa tutup mata dengan kuliner kekinian. Kita hitung-hitungan gulanya, ternyata luar biasa. Gula ini disukai bakteri jahat dan bisa menekan jumlah bakteri baik, kemampuan sel darah putih jadi lemah,” jelas Rita dalam kesempatan yang sama.
Ia menganjurkan konsumsi gula di bawah 5% dari energi total atau jika dihitung sekitar 26 gram.
Makanan yang digoreng pun berdampak pada kekebalan tubuh. Menggoreng bahan makanan bisa menurunkan kadar nilai zat gizi suatu bahan makanan.
Rita mencontohkan, pemenuhan kebutuhan protein dengan konsumsi ayam. “Ayam punya nilai protein 7 gram. Diolah dengan digoreng, ditambah tepung, masaknya otomatis jadi lebih lama. Digoreng dengan minyak panas di titik didih tertinggi dalam waktu lama, protein rusak,” papar dia. Ia menyarankan agar mengurangi cara menggoreng. Anda bisa merebus atau memanggang (tapi tidak di atas suhu 200 derajat Celcius).
Lalu, imbauan untuk tetap berada di rumah (stay at home) bukan berarti benar-benar tidak keluar rumah. Sebaiknya sesekali keluar rumah untuk memperoleh paparan sinar matahari.
Rita menuturkan, sinar matahari mendukung produksi vitamin D yang berguna untuk kekebalan tubuh. Sinar matahari di pukul 10.00-14.00 baik untuk kekebalan tubuh dan cukup dilakukan 10-15 menit.
Terakhir, begadang. Rita mengatakan sistem jam tidur berlaku per hari. Orang perlu tidur setidaknya 7 jam per hari. Tubuh perlu regenerasi setelah beraktivitas seharian.n”Hormon pertumbuhan mulai diproduksi saat malam, produksi tertinggi di pukul 23.00-02.00 malam. Kalau terbangun di jam-jam itu, bisa melumpuhkan imunitas,” katanya.
(LH)