Nasional

Kemendikbud Prioritaskan PJJ untuk Tahun Ajaran Baru

Channel9.id – Jakarta. Kemendikbud saat ini sedang mempersiapkan Pembelajaran Jarah Jauh (PJJ) tahun ajaran baru 2020/2021. Kemendikbud akan mempriotaskan persiapan PJJ tersebut.

“Persiapan PJJ untuk tahun ajaran baru akan menjadi prioritas utama,” ujar Pelaksana tugas Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kemendikbud, Hamid Muhammad di Jakarta, Jumat (26/6).

Hamid menyatakan, berdasarkan hasil evaluasi PJJ selama tiga bulan terakhir, ditemukan sejumlah kendala. Mulai dari kendala infrastruktur seperti jaringan internet, kuota internet, kepemilikan gawai, dan kecakapan guru dalam melakukan PJJ.

“Kami sudah respons kendala seperti ketersediaan kuota internet tersebut, dengan pelonggaran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Bahkan pekan lalu, Mas Menteri sudah mengumumkan mengenai relaksasi dana BOS Afirmasi dan Kinerja untuk sekolah yang berada di daerah terdampak Covid-19,” kata Hamid.

Sedangkan untuk kendala jaringan internet, Kemendikbud telah berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk penyediaan jaringan internet untuk daerah yang tidak terjangkau jaringan internet.

Kemendikbud juga menyelenggarakan pelatihan bagi para guru, agar memiliki kecakapan dalam melakukan PJJ.

Dari hasil evaluasi Kemendikbud, sebanyak 60 persen guru yang tidak memiliki kendala infrastruktur belum mempunyai kecakapan yang optimal untuk mengintegrasikan PJJ dengan perangkat digital.

“Selama beberapa bulan terakhir, kami melakukan pelatihan tidak hanya guru tapi juga pemerintah daerahnya,” kata Hamid.

Terkait kurikulum selama masa pandemi Covid-19, Kemendikbud melakukan dua hal yakni penyesuaian kompetensi dasar dan penyiapan modul.

Hasil evaluasi Kemendikbud diketahui bahwa hanya 20 persen guru yang melakukan adaptasi kurikulum.

“Penyesuaian kompetensi dasar itu dilakukan agar pembelajaran di rumah tidak terlalu berat. Misalnya untuk kelas tiga SD, terdapat 26 kompetensi dasar, namun kita integrasikan dan pilih yang penting dan jadi 16 kompetensi dasar,” kata Hamid.

Selanjutnya untuk penyiapan modul, Kemendikbud menyiapkan modul pembelajaran yang bisa dipakai siswa untuk belajar secara mandiri di rumah.

Modul tersebut lebih ringkas dan mudah dipahami oleh siswa. Untuk mendampingi modul tersebut, Kemendikbud juga menyiapkan video pembelajaran yang bisa ditonton siswa selama pembelajaran dari rumah.

(HY)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  +  68  =  77