Channel9.id-Jakarta. Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kemendagri Yusharto Huntoyungo mendorong daerah untuk memperkuat kerja sama dan melakukan replikasi inovasi antarwilayah metropolitan guna mempercepat pembangunan daerah.
Hal itu disampaikan Yusharto saat membuka kegiatan Diseminasi Draf Kajian dan Fasilitasi Kerja Sama dalam Rangka Replikasi Inovasi Daerah di Jakarta, Kamis (23/10/2025).
Menurut Yusharto, meningkatnya urbanisasi di Indonesia membawa tantangan besar bagi pemerintah, mulai dari pemerataan penduduk hingga ketersediaan infrastruktur dasar. Berdasarkan data BPS, tingkat urbanisasi nasional pada 2025 diperkirakan mencapai 60 persen dan terus naik hingga 72,9 persen pada 2045. Beberapa provinsi bahkan diproyeksikan tembus di atas 80 persen.
“Kondisi ini membawa tantangan besar bagi pemerintah dalam pemerataan penduduk, penyediaan infrastruktur dasar, serta pertumbuhan ekonomi yang berkeadilan,” ujar Yusharto.
Ia mencontohkan inovasi penanganan kemacetan di Surabaya yang menambah koridor Trans Jawa Timur, serta program digitalisasi pengelolaan sampah melalui aplikasi Sibasam (Sistem Informasi Bank Sampah).
“Ini barangkali menjadi salah satu jenis inovasi yang bisa ditawarkan kepada daerah lain,” ucapnya.
Yusharto mengutip laporan Bank Dunia Time to ACT: Realizing Indonesia’s Urban Potential yang menyoroti belum optimalnya manfaat urbanisasi di Indonesia dibanding negara lain di Asia Timur. Karena itu, ia menekankan pentingnya langkah cepat memperkuat kapasitas institusi daerah, pembiayaan, dan koordinasi antarlembaga.
Ia juga menyinggung sejumlah regulasi kunci seperti PP Nomor 59 Tahun 2022 tentang Perkotaan dan Permendagri Nomor 24 Tahun 2024 yang menegaskan pentingnya perencanaan perkotaan terintegrasi berbasis teknologi dan inovasi.
“Perencanaan ini mencakup penguatan kelembagaan, penyediaan layanan dasar yang berkualitas, pemanfaatan teknologi digital, hingga skema pembiayaan inovatif,” jelasnya.
Yusharto menambahkan, inovasi bukan sekadar teknologi, tapi juga cara baru melayani publik dan memecahkan persoalan sosial. Berdasarkan Indeks Inovasi Daerah 2024, tercatat 31.719 inovasi daerah, naik 11 persen dibanding tahun sebelumnya.
Ia berharap kegiatan ini dapat memperkuat sinergi antardaerah dan membangun ekosistem inovasi nasional yang tangguh.
“Sehingga Pilot Project di wilayah metropolitan dapat berjalan tepat sasaran dan memberi manfaat nyata bagi kesejahteraan masyarakat,” tutupnya.
Baca juga: BSKDN Teken Kerja Sama dengan ADRI Perkuat Kolaborasi Riset dan Inovasi





