Channel9.id – Jakarta. Dosen Universitas Islam Negeri Raden Mas Surakarta atau UIN Solo, Wahyu Dian Silviani (34), tewas dibunuh pekerja bangunan DF (23) saat merenovasi rumahnya. Keluarga mengungkap ada teror suara kaki sebelum Dian dibunuh.
Adik kandung Wahyu, Fatin Nabila Fitri (22) sempat mendengar suara langkah kaki di atas genting rumah kakaknya saat pertama kali menginap pada 3 Agustus 2023 di Perumahan Graha Sejahtera Tempel, Gatak, Sukoharjo. Suara kaki itu terdengar tepat di atas kamar mandi pada dini hari saat keduanya tidur di kamar.
“Kami waktu itu dengar suara langkah kaki di atas genting. Saya nggak ngerti bahannya apa, kalau diinjak kaki itu kedengaran,” ujar Nabila, Sabtu (26/8/2023), dikutip dari detikcom.
Saat itu, Nabila tertidur setelah waktu isya. Kemudian, ia bangun tidur untuk membersihkan wajah sekitar pukul 00.30 WIB.
“Pas saya bangun itu pas sekali itu. Ada suara langkah kaki manusia di atas genting. Langkah itu mendekat ke arah kami di atas plafon kamar mandi yang bisa dibuka itu. Saya nggak berani bergerak. Saya takut terjadi apa-apa,” ujarnya.
Usai mendengar suara langkah kaki yang berasal dari atas genting kamar mandi, Nabila membangunkan dosen UIN Raden Mas Said Solo itu.
“Saya pura-pura batuk dan setel lagu. Saya mikir itu hanya pencuri. Kakak saya was-was cari pisau. Saya cari cutter karena takut. Karena kami berdua di rumah itu,” bebernya.
Waktu itu, kata Nabila, kondisi rumah yang ditempati Dian sedang direnovasi oleh DF bersama tiga orang tukang lainnya.
“Saya ketiduran. Kakak saya bangunin saya lagi karena dia itu dengar suara kaki lagi. Sampai subuh itu hilang suara itu,” ungkapnya.
Pada 13 Agustus 2023, Nabila berangkat ke Yogyakarta meninggalkan Dian sendirian di rumah tersebut. Semua barang-barang milik Nabila dan Dian dititipkan ke kerabat di perumahan di pusat Kota Solo.
“Karena kejadian itu saya amankan laptop saya. Kami rasa itu pencuri. Kami amankan semua yang ada di rumah itu,” katanya.
Setelah kembali dari Jogja ke Solo, Nabila dan Dian kembali mendengar suara kaki di atas genting sebelum 17 Agustus 2023.
Nabila menegaskan, seluruh pengakuan DF sebelum membunuh Dian adalah fitnah. Sebab, DF mengaku sempat ditegur oleh Dian tepat Senin (21/8/2023).
Setelah Nabila mengecek komunikasi terakhir pada Senin (21/8/2023), Dian dan teman-teman tengah berada di kampus mengikuti kegiatan lembaga sejak pagi hingga malam.
“Jadi pelaku ini fitnah kalau dia bilang ditegur hari Senin (21/8/2023). Kakak saya ada kegiatan di kampus,” ungkap Nabila.
Nabila pun begitu terpukul saat pulang ke Lombok tidak memberitahu perihal kejadian suara kaki tersebut kepada ketua RT di perumahan tersebut.
“Setelah ada suara kaki itu kakak saya cerita. Ada rumah yang kemalingan setelah itu. Dia cerita di WA grup kan. Kami merasa itu emang maling,” pungkasnya.
Sebelumnya, dosen UIN Solo, Wahyu Dian Silviani tewas di sebuah rumah dengan kondisi bersimbah darah usai dibunuh seorang kuli bangunan pada Rabu malam (23/8/2023). Tukang bangunan itu sakit hati lantaran dimaki dosen UIN Solo itu.
Kasus dosen UIN dibunuh kuli bangunan ini pertama kali terungkap setelah jasad Dian ditemukan di rumah yang dia tempati selama kediamannya direnovasi.
Salah satu teman Dian yang tinggal tidak jauh dari lokasi merasa curiga karena Dian tidak kunjung terlihat. Dia pun lantas mengajak warga yang lain mengecek ke rumah yang ditinggali Dian. Ternyata, Dian sudah tak bernyawa saat warga melihat jasad Dian ada di bawah kasur di rumahnya.
Polisi pun bergerak. Pelaku berhasil ditangkap oleh polisi pada Jumat (25/8/2023) dini hari, sekitar pukul 01.00 WIB.
“Modus pelaku menghabisi korban karena sakit hati dikatakan oleh korban pekerjaannya tidak beres. Pelaku menghabisi korban dengan pisau yang sudah disiapkan. Jadi kasus pembunuhan ini, sudah direncanakan oleh pelaku,” kata Kapolres Sukoharjo AKBP Sigit, dilansir dari Antara.
Baca juga: Dosen UIN Surakarta Ditemukan Tewas, Keluarga Minta Kasus Diusut Tuntas oleh Polisi
HT