Nasional

“Ketika Air Mata Jadi Uang”, Modus ACT Menghimpun Donasi Umat

Channel9.id – Jakarta. “Ketika Air Mata Jadi Angka”, sebuah tag line yang dtemukan di laman FB Aksi Cepat Tanggap (ACT).

Untaian kalimat pendek di FB ACT dapat dimaknai sebagai kegiatan yayasan ACT menjadikan air mata kesedihan orang lain menjadi uang donasi.

Dengan “menjual kesedihan”, sekali minta donasi untuk #pray for Palestina, terkumpul Rp. 9.352.000 uang diraup dari jamah shalat Jumat. Peristiwa bencana alam juga adalah momen relawan ACT dapat memanen dana sumbangan umat. Yang kemudian dana sumbangan itu disetorkan ke rekening pengurus yayasan ACT Pusat.

Modus lain yang dijalankan oleh pengurus yayasan ACT untuk menghimpun dana dari umat dengan cara mendekati para pengusaha Warung Tegal (Warteg). Warteg anggota Komunitas Warteg Nusantara, sebanyak 1000 warteg, ACT meminta para pengusaha Warteg menyediakan nasi bungkus. Kemudian setiap Warteg (sebanyak 1.000 warteg) akan ditransfer Rp 1,5 juta per hari untuk menyediakan masing-masing 100 nasi bungkus.

Petugas dari relawan ACT kemudian menyiapkan kotak amal untuk disimpan di setiap warteg itu. Dan setiap warteg diminta untuk memasang spanduk ACT.

Sekitar enam bulan pertama petugas ACT mengambil uang isi kotak sumbangan ini berjalan mulus. Setiap bulan isi kotak amal ada sekitar Rp 100 ribu. Jadi jika dihitung jumlah sumbangan dari kotak amal di Warteg sebanyak 1.000 warteg dan hasilnya dipukul rata, sebulan ACT dapat meraup Rp100 juta.

Tidak hanya itu, yayasan ACT menghimpun dana sumbangan dari masyarakat melalui kotak amal yang disebar di tempat-tempat umum. Cara ini misalnya dijalankan olah perwakilan yayasan ACT NTB. Pengurus yayasan ACT menyebar kotak amal di titik-titik pusat keramaian, pasar, titik-titik pertokoan, tempat umum dan tempat keramaian lainnya

Misalnya dari kotak amal itu, yayasan ACT memanen sumbangan umat sangat besar saat terjadi musibah gempa bumi melanda Pulau Lombok pada 2018. Waktu itu donasi masuk ke ACT NTB mencapai sekitar Rp 8 miliar. Sementara itu estimasi sumbangan yang masuk ke ACT NTB sekitar Rp2 miliar per tahun. Tentu saja uang cukup besar itu. Kemudian setiap sumbangan dari umat baik dari zakat, sedakah, sumbangan dari kotak amal, dan sumbangan dari para donatur, semuanya disetorkan ke kas yayaasan ACT pusat di Jakarta. Jadi tidak langsung disalurkan, untuk operasional dana/donasi itu dialokasikan dari pusat.

Bukan hanya kegiatan penghimpunan dana yang sifatnya ecek-ecek saja. Para petinggi dan pengurus yayasan ACT juga menyasar donasi dari dana CSR.

Ketika ada informasi keluarga korban pesawat Lion Air JT-610 akan mendapat uang kompensasi korban kecelakaan. Para petinggi dan pengurus ACT mencari celah agar menjadi penampung dana CSR dari Boeing. Karena pihak Boeing menggelontorkan dana untuk keluarga korban dalam dua model, dana cash langsung ditransfer ke reking masing-masing kelurga korban. Satu lagi dana kompensasi yang diberikan melalui keluarga korban untuk kepentingan pendidikan dan agama serta dana untuk mengganti kerusakan akibat kecelakaan pesawat Lion Air JT-610. Donasi ini dikicurkan mesti melalui sebuah lembaha. Total dana kompensasi sebesar Rp 138 Miliar.

ACT kemudian melobi pihak keluarga korban kecelakaa Lion Air JT-610 dan pihak Boeing. Dengan menjual nama besar ACT. ACT sebagai yayasan yang telah bertaraf internasional. Boeing pun kepincut rayuan para petinggi ACT, hingga mempercayakan pengelolaan dana kompensai ke pihak ACT. Boeing sepakat menunjuk ACT sebagai pengelola dana sosial.

Namun mulut manis ternyata tak berbuah manis. PPATK dan Dittipideksus Bareskrim Polri menduga dana sosial umat yang dikelola yayasan ACT diparkir di perusahaan (lembaga) cangkang. Tentu saja tujunnya agar para petinggi dan pengurus ACT dapat menikmati uang titipan umat itu.

Akhirnya dana umat itu sebagian masuk ke kantong para petinggi dan pengurus yayasan ACT. Hingga ‘air mata kesedihan’ jadi sumber kekayaan para petinggi dan pengurus yayasan ACT.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2  +  4  =