Channel9.id – Jakarta. Ketua Umum Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII), Fathan Subchi, merespons soal anggotanya yang disebut kurang mendominasi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Fathan mengatakan hal ini merupakan tantangan PMII sebagai motor penggerak untuk mengisi posisi strategis di politik dan pemerintahan.
Di sela acara Tasyakuran Hari Lahir PMII ke-65 dan Halalbihalal di Hotel Sultan, Jakarta Selatan, Kamis (1/5/2025), Fathan Subchi mengaku ingin anggotanya tak tertinggal dalam menduduki posisi strategis di politik. Ia mengatakan PMII dididik untuk menjadi seorang pemimpin.
“Ya itu salah satu distribusi kader, jangan sampai posisi-posisi politik yang bagus, posisi-posisi pemerintahan kita ketinggalan kereta. Kita ini kan aktivis, kita kan pergerakan, kita ini kan di didik, di kader dalam pengkaderan untuk menjadi pemimpin. We are the leader,” ujarnya.
Ia mengatakan kurangnya dominasi PMII di PKB dan PBNU juga merupakan sebuah tantangan.
“Tentu tantangan kita supaya menjadi salah satu motor penggerak, tentu semuanya adalah untuk hikmat umat,” ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Majelis Pembina PB IKA PMII, Andi Jamro Dulung menjelaskan kondisi anggota PMII di PBNU. Andi menyebut PBNU dengan simbol Kramat Raya 164.
“Persoalannya adalah kita ini kan alumni PMII. Saya ingin teman-teman objektif melihat Kramat Raya 164. Ya, Ini ada Ketua PBNU ada di sini, 4 penandatanganan dokumen resmi NU; rois aamiin, katib aamiin, ketua umum, sekjen, zero PMII. Nol PMII pak,” kata Andi dalam sambutannya di acara tasyakuran harlah PMII ke-65 dan halalbihalal di Hotel Sultan, Jakarta Selatan, Kamis (1/5/2025).
“Dan saya kira ada di antara kita yang bekerja untuk itu. Hebat di forum ini. Hasilnya itu empat penandatangan tidak ada PMII,” imbuhnya.
Andi kemudian menjelaskan kondisi PMII di PKB. Dia menyebutnya dengan simbol Raden Saleh.
“Yang kedua Raden Saleh. Hayo, dari 68 anggota DPR RI saya sudah hitung, ini Pak Cucun, hanya 28 PMII. 40 di antaranya non PMII. Yang tanda tangan siapa? Hahaha non PMII pak,” ujarnya.
Andi menyinggung konsep Presiden ke-4 RI, Gus Dur atau K.H. Abdurrahman Wahid soal menguasai parlemen. Dia mengatakan PMII masih punya pekerjaan rumah (PR) di PBNU dan PKB.
“Jadi menurut saya hadirin, kalau konsep Gus Dur yang mau kita pakai adalah menguasai parlemen maka ini kerjanya Pak Jazil, kerjanya Pak Nusron. Harus mendapat pekerjaan yang khusus, ada Mba Luku, eh ada Mas Mujib dari Golkar,” ujar Andi.
“Sebagai ketua majelis pembina, saya merasa sudah cukup menyampaikan PR ini kepada teman-teman. Pertama PR-nya adalah Kramat Raya 164, yang kedua Raden Saleh tolong dipelihara dengan baik,” imbuhnya.
Baca juga: Ketua Majelis Pertimbangan PB IKA PMII Khawatir Ketum PKB Tak Lagi dari Alumni PMII
HT