Nasional

Ketum DPP Prawita GENPPARI Bagikan Tips Singkat Menuju Kesuksesan

Channel9.id – Jakarta. Pegiat Ragam Wisata Nusantara (Prawita) Gerakan Nasional Pecinta Pariwisata Indonesia (GENPPARI) terus memberikan motivasi santri dari pesantren ke pesantren, dari sekolah ke sekolah, dari perguruan tinggi ke perguruan tinggi, bahkan dari desa ke desa. Hal ini mereka lakukan guna menyiapkan SDM kepariwisataan yang unggul dari berbagai latar belakang seseorang.

Ketum DPP Prawita GENPPARI Dede Farhan Aulawi, salah satunya, memberikan motivasi santri berprestasi di Pondok Pesantren Cintawana Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Minggu (19/2/2023).

Dalam acara tersebut, ia memberikan motivasi bahwa seseorang harus bisa bangkit dan memiliki daya juang tinggi untuk meraih kesuksesan.

Baca juga: Prawita GENPPARI Motivasi Santri Berprestasi di Ponpes Cintawana Singaparna

Baca juga: 7 Pengusaha Muda Indonesia yang Menginspirasi Generasi Milenial, Siapa Saja ?

“Kesuksesan adalah sebuah perjalanan from zero to be hero, jatuh bangun lagi, gagal perbaiki lagi. Tidak boleh ada kata dan sikap ‘menyerah’ dalam menggapai cita-cita, sebab satu kali saja kita menyerah maka semua akan berakhir di gerbang penyesalan yang tiada akhir,” kata Dede di Singaparna Tasikmalaya, Minggu (19/2/2023).

Menurut Dede, di samping pemenuhan tuntutan keterampilan teknis dan akademis, seseorang juga harus melakukan penguatan soft skills. Di antaranya, pertama, penguatan critical thinking atau berpikir kritis, yaitu keterampilan dalam memahami sebuah masalah dan mengkoneksikan satu informasi dengan informasi lainnya untuk menghasilkan sebuah solusi yang cerdas.

Baginya, keterampilan ini sangat penting untuk dimiliki di tengah derasnya arus informasi di era digital, karena kemampuan membedakan fakta dari opini, atau kebenaran dari kebohongan, merupakan modal yang penting dalam mengambil keputusan yang lebih bijak.

Kedua, collaboration atau kemampuan bekerja sama dengan orang lain guna menciptakan lingkungan kerja yang produktif. Selain itu, Dede mengatakan kemampuan ini mendorong seseorang untuk mampu beradaptasi dalam berbagai peran dan tanggung jawab, meletakkan empati pada tempatnya dan menghormati perspektif yang berbeda.

Ketiga, communication atau kemampuan berkomunikasi agar bisa berbagi pemikiran, ide, pemahaman dan solusi dengan orang-orang di sekitarnya baik secara lisan atau tulisan.

Keempat, creativity atau kreativitas, yaitu kemampuan untuk menjadi inovatif sehingga bisa menghasilkan gagasan-gagasan baru dan mampu menyelesaikan sesuatu secara imajinatif dan cerdas.

Dede mengatakan, jika keempat soft skills ini digabungkan, seorang dapat berkembang dengan baik di lingkungan kerja yang berbeda dan kompetitif.

Adapun Dede juga membeberkan langkah-langkah konkrit untuk bisa berprestasi dan sukses menggapai cita-cita. Pertama, menurut dede, seseorang harus memiliki cita-cita yang jelas sesuai dengan keinginan masing-masing. Ia juga menyarankan agar cita-cita tersebut ditulis, sebagai pengingat di setiap saat agar terus bersemangat dalam belajar.

“Motivator terbaik adalah diri kita masing-masing, agar saat kita mengalami bad mood atau malas, bisa segera termotivasi kembali dengan nilai-nilai yang membangun dan penuh optimis,” ujarnya.

Kedua, usaha menggapai cita-cita harus dibarengi dengan ikhtiar yang maksimal sebagai pertanda untuk membedakan prestasi kita dengan yang lain.

“Kita tidak boleh seperti kebanyakan orang. Kita harus seperti diri kita sendiri yang selalu siap dan sigap dalam mengobarkan semangat belajar,” ungkap Dede.

Ketiga, ibadah dan do’a yang yang optimal. Ia menyarankan untuk memanfaatkan waktu-waktu yang mustajabah untuk beribadah dan berdo’a secara khusus dan ikhlas.

Keempat, seringlah minta dido’akan oleh orang tua dan guru-guru kita. Sebab, menurutnya, komunikasi dengan orang tua bukan hanya pada saat ada kebutuhan atau permintaan materi saja, tetapi lebih penting dari itu semua adalah memohon do’anya.

Namun, menurut Dede, yang terpenting dari itu semua adalah bagaimana kesuksesan yang diraih dapat bermanfaat bagi orang lain, bangsa, dan negara.

“Sukses itu penting, tetapi yang terpenting bisa bermanfaat untuk umat. Menyebarkan kebaikan dan pesan damai untuk menjaga keutuhan, persatuan dan kesatuan bangsa”, pungkas Dede mengakhiri keterangan.

HT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

3  +  7  =