Channel9.id – Jakarta. Anggota Komisi VI, Khilmi mendukung langkah-langkah Kementerian BUMN dalam mengantisipasi dampak wabah pandemi corona yang dinilainya cukup tanggap dan cepat. Hal tersebut disampaikan Khilmi dalam rapat kerja dengan Kementerian BUMN yang dilakukan secara virtual, 3/4/2020.
“Kami juga mengharapkan Kementerian BUMN bersinergi dengan Kementerian Perdagangan. Misalnya dalam hal impor pangan dikendalikan oleh BUMN untuk menjamin ketersediaan dankestabilan harga bahan pangan,” ujar Khilmi.
Jika nantinya pihak swasta ikut dalam impor, maka harus tetap dalam kendali BUMN. Sehingga negara bisa menjamin, harga-harga bahan pangan tidak dipermainkan. “Maka-nya swasta yang ikut wajib koordinasi dengan BUMN,” tambahnya.
Dalam rapat kerja tersebut, Kementerian BUMN mengakui bahwa dampak corona menimpa bisnis-bisnis yang ada dalam lingkungan BUMN.
BUMN-BUMN yang bergerak di bidang transportasi termasuk yang paling terkena imbas corona. Demikian juga dengan BUMN-BUMN lain, seperti perbankan, PLN dan Pertamina.
Menteri BUMN, Erick Thohir menyampaikan, pihaknya telah melakukan pemetaan dan menyiapkan langkah antisipasi terkait dengan dampak tersebut.
Dalam bidang perbankan, Erick Thohir menjelaskan, akan terjadi resiko kenaikan non performing loan (NPL) atau kredit macet. “Kementerian BUMN melakukan antisipasi adanya peningkatan NPL pada himbara, karena policy pemerintha yang bunga UKM dan lain-lainnya ditunda, pasti ada peningkatan NPL pada himbara,” jelasnya.
Selain itu virus corona juga menghantam BUMN di bidang energy. Akibatnya melonjaknya nilai tukar dollar, akan mempengaruhi cash flow PLN dan Pertamina. “ PLN punya bond Rp 350 triliun dimana sebagian besarnya dollar. Pertamina sendiri impornya dollar namun jualnya rupiah,” tambah Erick Thohir.