Kiat-kiat Puasa Lancar Bagi Penderita Tekanan Darah Rendah
Lifestyle & Sport

Kiat-kiat Puasa Lancar Bagi Penderita Tekanan Darah Rendah

Channel9.id-Jakarta. Selama menjalani puasa, apakah Kamu sering merasa lemas, kepala berkunang-kunang, bahkan muntah? Bisa jadi ini merupakan tanda bahwa tekanan darahmu sedang rendah atau hipotensi.

Hipotensi ialah kondisi di mana kecepatan aliran darah di seluruh tubuh menurun. Adapun hipotensi menjadi salah satu masalah yang paling sering terjadi selama puasa. Mengapa? Pasalnya, selama puasa, tubuh harus beradaptasi dengan pola makan yang sempit yakni antara waktu buka puasa dan sahur.

Dilansir dari Healthline, seseorang disebut hipotensi bila tekanan darahnya kurang dari 90/60 mmHg. Sementara, normalnya, di bawah 120/80 mmHg.

Baca juga : Rekomendasi Olahraga Selama Puasa

Untuk diketahui, darah sendiri bertugas mengangkut oksigen dan melalui pembuluh darah, oksigen akan diedarkan ke seluruh tubuh sehingga organ-organ bisa berfungsi dengan optimal. Nah, jika tekanan darah rendah, organ-organ dalam tubuh, khususnya otak, tak mendapat pasokan oksigen yang cukup. Hal inilah yang membikin penderita tekanan darah rendah rentan merasa lemas dan pusing.

Meski begitu, orang dengan hipotensi masih tetap bisa menjalankan puasa selagi kondisi kesehatannya stabil. Memang terkadang gejala hipotensi ini mengganggu produktivitas. Lantas, bagaimana sih cara menghadapi hipotensi dan mengatasinya selama puasa? Simak ulasan berikut.

1. Periksa kesehatan
Sebelum berpuasa, Kamu disarankan untuk memeriksa kesehatan. Terlebih bila hipotensi kerap menjadi masalah buatmu. Pastikan Kamu dinyatakan aman untuk berpuasa meski punya hipotensi. Selain itu, bila perlu, konsultasikan pula perihal konsumsi obatnya selama puasa.

2. Istirahat cukup
Orang dengan pola tidur yang buruk, seperti kurang tidur dan sleep apnea, cenderung memiliki tekanan darah rendah. Oleh karena itu, pastikan Kamu istirahat cukup untuk mencegah tekanan darah rendah saat puasa.

Selain itu, hindari gerakan yang sifatnya tiba-tiba, misalnya terlalu cepat berdiri setelah duduk atau bangun tidur. Kebiasaan ini bisa membuat tekanan darah menurun secara drastis dan tiba-tiba. Akibatnya, Kamu merasa pusing bahkan mudah terjatuh.

3. Sahur dan berbuka puasa tepat waktu
Tubuh memerlukan energi yang cuup untuk beraktivitas seharian selama puasa. Terlebih jika Kamu menderita hipotensi, Kamu pastinya butuh tenaga sesegera mungkin dan tenaga ekstra agar tubuh tak gampang lemas. Karenanya, usahakan untuk tak menunda-nunda berbuka puasa dan melewati sahur.

4. Perhatikan asupan sahur dan berbuka puasa
Selain itu, pilihlah makanan yang kaya akan karbohidrat, sayur-sayuran, buah-buahan, biji-bijian di waktu sahur dan buka puasa. Makanan dengan kandungan ini akan diserap lebih lama oleh sistem pencernaan sehingga membantu meningkatkan tekanan darah.

5. Perbanyak minum air putih
Selama puasa, kadar air dan garam dalam tubuh berkurang, sehingga tekanan darah menurun dan dehidrasi. Untuk mengatasi hal ini, pastikan Kamu memenuhi kebutuhan cairan tubuh setidaknya delapan gelas sehari untuk meningkatkan volume darah dalam arteri dan mencegah tekanan darah rendah saat puasa.

6. Rutin olahraga
Rutin berolahraga merupakan terbaik untuk mengendalikan tekanan darah rendah. Menurut penelitian, aktivitas fisik bisa menurunkan kadar hormon stres dalam darah. Sehingga aliran darah jadi lebih lancar dan meningkat.

Kamu disarankan untuk memilih olahraga ringan selama puasa, seperti jalan kaki atau jogging pada pagi hari setelah sahur atau menjelang buka puasa. Lakukan aktivitas ini 3-4 kali seminggu selama 15-20 menit agar tekanan darah stabil.

(LH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

33  +    =  39