Channel9.id-Bishek. Penjaga perbatasan Kirgistan dan Tajikistan terlibat baku tembak ditengah-tengah ketegangan isu pemblokiran jalan, Jumat (28/1/2022). Ini menjadikan bentrokan ini sebagai bentrokan terbaru diantara dua negara bekas Uni Soviet tersebut setelah insiden serupa pada tahun lalu yang menewaskan puluhan orang.
Perbatasan di antara Kirgistan dan Tajik, yang keduanya memiliki pangkalan militer Rusia dan juga merupakan aliansi dekat Rusia, kerap terlibat cekcok.
Sekretaris Jenderal dari Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO) Stanislav Zas, menyerukan segera diberlakukannya gencatan senjata, lapor agensi berita RIA.
Disebutkan bahwa Zas telah melakukan diskusi dengan pejabat senior keamanan Kirgistan dan Tajikistan.
“Konfrontasi bersenjata di daerah perbatasan Tajikistan-Kirgistan itu harus segera dihentikan,” seru Zas yang dikutip oleh RIA.
Ia juga menyebutkan kalau CSTO siap sedia untuk membantu mengatasi konflik tersebut. Kirgistan dan Tajikistan keduanya adalah anggota CSTO.
Otoritas Kirgistan mengungkapkan kalau warga Tajikistan telah memblokade jalanan antara pusat provinsi Batken dengan desa Isfana di Kirgistan. Penjaga perbatasan kedua negara telah berhasil membuka blokade tersebut, namun kemudian terjadi bentrokan antar keduanya.
Otoritas Kirgistan kemudian mengeluarkan pernyataan bahwa kedua belah pihak sepakat untuk gencatan senjata pada malam hari, namun tak lebih dari 10 menit kemudian, mereka kembali berkonflik.
Penjaga perbatasan Tajikistan menyatakan kalau tentaranya telah melindungi warga Tajikistan dan menuturkan kalau pihak Kirgistan yang memulai konflik tersebut.
Pemerintah provinsi Batken di Kirgistan mengungkapkan empat tentaranya telah terluka. Tajikistan juga mengungkapkan kalau ada korban luka-luka terhadap warga sipilnya dan tentaranya, namun tak menyebutkan berapa jumlahnya. Sebuah sumber dari pihak keamanan Tajik menyatakan ada satu orang yang meninggal dan 11 mengalami luka-luka.
(RAG)