Channel9.id-Jakarta. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menghadirkan program Digital Leadership Academy (DLA). Program ini digelar sebagai salah satu upaya untuk mengakselerasi dan memperkuat pengembangan smart city.
“Salah satu aspek penting dalam mengembangkan smart city ialah dengan memiliki kemampuan mumpuni di bidang digital. Oleh karena itu, Kominfo mengembangkan kapabilitas, pengetahuan, keahlian digital salah satunya melalui Program DLA,” terang Menkominfo Johnny G. Plate melalui keterangan tertulis, Rabu (14/12).
Johnny menjelaskan bahwa DLA merupakan program pengembangan talenta digital tingkat lanjut yang diusung oleh pihaknya. “Tujuannya untuk memfasilitasi pelatihan digital bagi para pemimpin, baik di sektor publik maupun di sektor privat,” lanjut dia.
Baca juga: Cara Kominfo Mewujudkan Transformasi Digital
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa untuk mewujudkan pengembangan smart city, diperlukan dukungan dari kepala pemerintah daerah di tingkat provinsi, kabupaten, dan kota. “Karena ini penting sekali untuk memahami dan mengetahui tentang kepemimpinan di era digital,” tambahnya.
Dengan memahami dan mengetahui kepemimpinan di era digital, kata dia, kebijakan digital bisa diarahkan lebih baik dalam implementasi pembangunan smart city.
“Melalui kesempatan ini, sekali lagi saya mengajak kepala daerah sekalian untuk mengikuti Program DLA ini pada tahun depan. Beberapa di antaranya telah mengambil bagian di tahun 2021. Mari bangun ketangkasan kota lewat utilisasi teknologi, sambut potensi dan resiliensi negeri melalui smart city demi mewujudkan Indonesia terkoneksi, makin digital, makin maju,” tutur Johnny.
Ia juga mengatakan, agar upaya pengembangan bisa berjalan maksimal, diperlukan pula kolaborasi dengan berbagai pihak. “Termasuk lintas kementerian, lembaga negara, negara-negara sahabat yang mana perwakilannya pun turut hadir dalam kesempatan ini demi pengembangan smart city yang lebih akseleratif di Indonesia,” kata Johnny.
Sebagai informasi, program DLA menghadirkan berbagai tema pelatihan, seperti Pelatihan Digital Transformation Smart City bersama NUS, Digital Transformation Digital Business bersama Tsinghua University, Digital Transformation Innovating, Public Policy and Service, dan Leading Smart Policy Design bersama Harvard Kennedy School serta Digital Transformation Theory Policy and Practice bersama Oxford Internet Institute.
Program DLA menyediakan berbagai terjemahan bahasa dan pendampingan untuk memastikan peserta mendapatkan informasi, pengalaman, pengetahuan atau teori-teori utama dan dasar untuk pengambilan keputusan di wilayah kerja masing-masing.
Diketahui, program itu baru digelar pada 2021 ini dan telah diikuti oleh 300 peserta dari sektor publik maupun privat. Adapun mitra di tahun ini ada empat empat perguruan tinggi, yaitu Nasional University of Singapore (NUS), Tsinghua University, Harvard Kennedy School, dan Oxford Internet Institut.
Ke depannya di 2022, Kominfo menargetkan peserta yang mengikuti DLA bisa mencapai 400 orang. Pun akan menargetkan 20 perguruan tinggi ternama di dunia menjadi mitra.
(LH)