Channel9.id-Jakarta. Selatan. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM0 bakal menyerahkan laporan kerusuhan bulan Mei lalu kepada Presiden Joko Widodo dan Kapolri Jenderal Idham Azis. Dalam kerusuhan tersebut, tercatat 10 orang tewas akibat tertembak peluru tajam.
“Minggu ini akan disampaikan, antara Senin sampai Jumat pokoknya. Ini kan kita masih persiapkan mulai dari penulisan typo segala macam,” ungkap Wakil Direktur Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara saat dikonfirmasi, Minggu (3/11).
Selain kepada Presiden dan Kapolri, Komnas HAM juga akan menyerahkan laporan terkait ke beberapa kementerian seperti ke Kominfo dan Kementerian kesehatan serta Gubernur DKI Jakarta.
Sebelumnya, Komnas HAM memastikan bahwa polisi bukan pelaku penembakan pada rusuh 21-23 Mei. Berdasarkan investigasi dan temuan yang dilakukan Tim Pencari Fakta (TPF), Komnas HAM juga menyimpulkan peluru tajam yang digunakan bukan berasal dari kepolisian.
Namun, Komnas HAM juga belum menyebutkan kelompok mana yang memiliki senjata ilegal. Diketahui, dari 10 orang yang tewas itu, sembilan di antaranya berada di Jakarta dan seorang lainnya di Pontianak, Kalimantan Barat.
Untuk delapan korban di Jakarta tewas akibat luka tembak, sedangkan seorang lainnya terluka di kepala akibat hantaman benda tumpul. Sementara seorang korban di Pontianak juga terluka tembak.
Selanjutnya, Komnas HAM menyerahkan pengungkapan kelompok penembak tersebut kepada pihak kepolisian.
“Kewenangan Komnas HAM juga terbatas. Artinya dalam pemantauan soal kejadian kerusuhan Mei. Kami meminta kepolisian untuk menindaklanjuti temuan komnas ini,” ujar Beka.
Komnas HAM mengaku akan berkoordinasi dengan kepolisian supaya rekomendasi segera ditindaklanjuti polisi. Komnas HAM selanjutnya akan memantau kinerja kepolisian semua kasus terungkap dan korban mendapatkan keadilan.
