Channel9.id-Jakarta. Sejak pandemi COVID-19 melanda dunia, banyak kegiatan yang pada akhirnya beralih ke digital atau online, termasuk belanja. Setelah dua tahun berlalu, situasi pandemi kian membaik—yang ditandai dengan munculnya varian virus baru dan gejala infeksinya lebih ringan. Meski tampaknya akan ada banyak orang yang kembali belanja secara offline, rupanya masih banyak yang mengandalkan belanja online.
Hal itu tergambar dari hasil riset Zebra Technologies yang berjudul 14th Annual Global Shopper Study. Sebelumnya, perusahaan ini menyurvei lebih dari 5.000 pembeli, staf toko, dan pembuat keputusan di perusahaan retail seluruh dunia untuk mengukur opini dan ekspektasi terkait pengalaman belanja saat ini.
Hasilnya, didapati bahwa per tiga dari total responden mengaku ingin berbelanja di toko pada beberapa bulan mendatang, dan sebagian besar (73%) ingin segera bisa keluar-masuk toko.
Meski begitu, 65% di antaranya masih khawatir dengan kerumunan. Selain itu, hanya sedikit yang percaya bahwa perusahaan retail bisa mematuhi protokol kesehatan, bahkan ada yang tak ingin belanja langsung toko.
Selanjutnya, ada tiga perempat (73%) pembeli lebih memilih barang belanjaan mereka dikirim ketimbang mengambilnya di toko. Lalu lebih dari tiga perempat (77%) mengaku telah memesan melalui perangkat mobile, dengan lebih dari setengah generasi Boomer memanfaatkan opsi m-commerce.
Sebanyak 35% generasi Boomer pun mengaku telah menggunakan aplikasi e-commerce untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari atau memesan makanan.
Lalu didapati bahwa pembeli mencari tahu harga produk (50%) secara online sebelum mereka belanja keluar rumah. Selain itu, sepertiga pembeli mengatakan bahwa mereka menggunakan perangkat mobile untuk mencari harga yang lebih bersaing atau menelusuri situs web online untuk mencari produk saat mereka ingin berbelanja.
Kemudian 58% pembeli merasa lebih cepat mendapat informasi dari ponsel daripada meminta bantuan ke staf toko.
Lalu 70% pembeli mengalu bahwa mereka meninggalkan toko tanpa membeli barang yang mereka inginkan, dan hampir setengahnya membatalkan pembelian karena kehabisan stok.
“Berbagai temuan dalam 14th Global Shopper Study dari Zebra ini telah menyajikan data yang sangat krusial dalam membantu bisnis retail di Indonesia merencanakan strategi bisnis mereka ke depan,” kata Eric Ananda, Indonesia Country Manager, Zebra Technologies Asia Pacific, Kamis (24/3).
“Sangat penting bagi para pebisnis retail untuk melakukan digitalisasi dengan cepat dan dengan teknologi-teknologi yang tepat seperti scanner CS60, RFID Mobile Reader RFD40, dan mobile computer TC52ax, untuk meningkatkan pengalaman berbelanja dan memenuhi kebutuhan konsumen akan pengalaman belanja yang omnichannel hari-hari ini,” sambungnya.