Channel9.id, Jakarta – Tahun ini, Grab terus berbenah untuk meningkatkan layanannya. Selain membuka diri dengan meluncurkan GrabPlatform, perusahaan rintisan itu juga melakukan pendekatan yang dikenal dengan nama hyperlocal.
Sesuai namanya, Grab berupaya untuk menemukan kebutuhan yang sesuai dengan karakteristik konsumen di tiap negara, tak terkecuali di Indonesia. Berbekal hal tersebut, perusahaan lantas meluncurkan sejumlah fitur khusus untuk pelanggan di Indonesia.
“Salah satu pendekatan hyperlocal untuk Indonesia adalah GrabNow. Jika sebelumnya pengguna kebingungan menemukan mitra pengemudi, fitur ini membuat mereka dapat langsung berhubungan dengan pengemudi terdekat,” tutur Chief Technology Officer (CTO) Grab Theo Vassilakis saat bertemu di Jakarta, Rabu (31/10/2018).
Fitur lain yang juga diterapkan untuk pengguna di Indonesia adalah aturan ganjil-genap di Jakarta. Menurut Theo, fitur ini menjadi yang pertama diterapkan di Indonesia.
“Seperti diketahui, Jakarta menerapkan aturan untuk mengurangi kemacetan dengan sistem ganjil-genap. Dengan algoritma Grab, kami dapat membantu pengguna untuk mendapatkan mitra pengemudi yang sesuai dengan ketentuan saat itu,” tuturnya.
Lebih lanjut Theo menuturkan, Grab juga memungkinkan pengguna untuk menambah daftar tujuannya. Jadi, pengguna dapat berhenti di beberapa tempat dalam satu perjalanan.
Terbaru, fitur lain yang juga ada di layanan Grab adalah penerjemah di chat. Dengan cara ini, mitra pengemudi tetap dapat berkomunikasi dengan pengguna Grab yang tidak dapat berbahasa Indonesia.
Sekadar informasi, visi everyday superapp yang diusung Grab sendiri sudah diperkenalkan sejak pertengahan tahun ini. Dengan visi ini, Grab ingin menjadi aplikasi pilihan bagi pengguna untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Untuk memuluskan strategi itu, Grab pun melakukan kolaborasi dengan sejumlah penyedia layanan lain. Salah satunya bekerja sama dengan Happy Fresh untuk meluncurkan layanan GrabFresh yang membantu pengguna saat berbelanja.
Terbaru, Grab telah mengumumkan kemitraan startegis dengan Booking Holdings. Melalui kemitraan ini, seluruh merek Bookings dapat menawarkan layanan transportasi dari Grab, begitu pula pengguna Grab dapat memesan akomodasi dari layanan Booking.com dan Agoda.
Tidak hanya itu, Booking Holdings juga berinvestasi senilai US$ 200 juta pada Grab. Kerja sama keduanya juga diharapkan dapat menjadi solusi wisata bagi pelancong di Asia Tenggara dan di seluruh dunia.