Channel9.id – Jakarta. Wakil Ketua LBM PWNU DKI Jakarta dan Projec Officer Rahim Dr. K.H. Zainul Maarif, mengatakan bahwa sepak bola harus dilihat sebagai permainan, tidak perlu ditarik ke urusan politik.
Pernyataan itu disampaikan Dr. K.H. Zainul Maarif dalam acara diskusi publik bertajuk “Piala Dunia U-20 Indonesia: Kontroversial Keterlibatan Timnas Israel” yang diselenggarakan secara online via zoom oleh Yayasan Rahim Perdamaian Dunia, 24 Maret 2023.
Mengutip pendapat seorang filsuf Johan Weizing, Zainul menyatakan bahwa permainan adalah sesuatu yang menjadi bagian dari budaya dan bahkan jauh lebih tua daripada budaya. Permainan, kata Zainul, sesuai namanya harus membuat orang bersuka cita dan juga bersahabat.
“Permainan sepak bola sesungguhnya bisa menjadi sarana solusi untuk mengatasi perang. Negara-negara yang berseteru dalam perang saling menghancurkan, sedangkan dalam sepak bola mungkin saling mengalahkan tetapi tidak saling menghancurkan,” kata Zainul dalam keterangan tertulis yang diterima Channel9.id di Jakarta, Sabtu 25 Maret 2023.
Justru sebaliknya, kata Zainul, dalam sepak bola akan terjadi adu strategi yang menyenangkan untuk ditonton. Permainan itu juga lebih mencairkan konflik. Contohnya dialog antar agama dilakukan dengan diskusi orang bisa jengkel atau berargumen.
“Tapi kalau antar kyai dan rabbi dan pastor tanding sepak bola pasti asik. Itu akan jauh lebih damai bersahabat sehingga ngobrol jauh lebih cair dan bisa melahirkan damai. Harusnya bisa jadi pintu masuk. Kalau Indonesia menganggap Israel sebagai musuh, maka melalui permainan bisa menjadi sahabat,” lanjut Zainul.
Sementara itu, K.H. Asnawi Ridwan, Pengasuh Pondok Pesantren Fashihuddin Depok mengingatkan mengenai konsekuensi hukum hubungan antarmanusia. Menurutnya, dalam hubungan sosial muamalah, hal-hal yang tidak berkait dengan hubungan akidah hukumnya adalah boleh. Setiap muslim, kata dia, bisa berhubungan dengan siapa pun dalam koridor saling membutuhkan seperti dalam bidang perdagangan, olah raga, dst.
“Dalam pandangan fikih, masalah ini digolongkan sebagai mujawir bukan mukhalith. Mujawir yaitu yang bersandingan tetapi tidak berkaitan langsung dengan persoalan, tidak boleh disangkutpautkan, sepak bola hanya masalah yang bersanding dan tidak langsung berkaitan dengan masalah konflik Israel-Palestina. Ini sesuai konsep fikih,” kata kiai asal Depok itu.
Sepak bola, memurutnya, hanya urusan kaitan antarmanusia bukan politik. Di dalam fikih sesuatu yang mujawir kalau dikelola dengan baik akan membuat jernih suatu hal keruh yang disandingi. Ibaratnya air kotor limbah bisa jadi jernih dengan kaporit yang sebenarnya bukan hal yang berkaitan langsung dengan air. Menurut dia, piala dunia U-20 Ini momen yang pas untuk menjernihkan pikiran supaya hubungan antaragama tidak tegang. Kalau dikelola dengan baik bisa jadi awal yang baik untuk menciptakan perdamaian.
“Dari sisi komitmen bersama, dalam 1 Abad NU, PBNU merumuskan bahwa putusan PBB juga menjadi dalil bagi umat Muslim. FIFA termasuk bagian dari kesepakatan bersama seluruh negara di dunia juga dalil yang berlaku bagi umat Muslim,” kata Zainul menegaskan.
“Jadi harusnya tidak ada pintu argumentasi untuk menolaknya, dan bahkan Piala Dunia U-20 ini adalah kesempatan yang baik untuk mempromosikan perdamaian,” ujar Asnawi.
Begitupun Ketua Bnei Noah Indonesia, Leo Yowono mengungkapkan sejarah terbentuknya negara Israel yang diakui dunia melalui pemberian wilayah dari Inggris pemenang perang lalu kemudian diakui PBB.
“Saya sebagai anak bangsa, tentunya tidak ingin negara kita justru nanti berada di posisi yang tidak relevan, karena tabu membuka kotak pandora itu. Pada jaman dahulu, di mana komunikasi dan informasi sangat terbatas, itu bisa dimaklumi. Tetapi sekarang, dengan terbukanya arus informasi yang tak terbendung, saya ingin negara saya bertindak dengan benar, dan berkontribusi positif kepada keseluruhan dunia, dan menjadi tresndsetter kebenaran. Indonesia harus berani berdiri diatas fakta dan hukum yang berlaku. Jangan menggunakan standard ganda,” ungkapnya.
Baca juga: Kontroversi! Timnas Israel di Piala Dunia U-20, Atlet Israel Pernah Berlaga di Indonesia
Baca juga: KH. Said Aqil Tolak Kehadiran Timnas Israel di Piala Dunia U-20