Channel9.id-Korea Selatan. Korea Selatan dan Amerika Serikat telah menyetujui perjanjian baru untuk berbagi biaya pasukan Amerika Serikat yang ditempatkan di semananjung Korea, meredakan hubungan mereka yang terganggu disaat mereka juga akan memulai latihan militer gabungan tahunannya.
Menteri Luar Negeri Korea Selatan mengatakan kedua belah pihak telah mencapai kesepakatan setelah tiga hari mereka berbincang-bincang di Washington, namun tidak ada rincian lebih lanjut.
Proposal perjanjian “Special Measures Agreement” akan menggantikan perjanjian sebelumnya yang sudah kadaluarsa pada akhir 2019. Perjanjian ini masih harus disetujui oleh legislator Korea Selatan.
“Dengan cepatnya disepakati perjanjian ini, pemerintah telah memperbarui perjanjian yang sudah habis masanya, yang akan terus berlangsung selama lebih dari setahun, dan akan berkontribusi dalam memperkuat hubungan dengan Amerika Serikat, yang merupakan kunci utama perdamaian dan kemakmuran di semenanjung Korea dan Asia Timur Laut”.
Juru Bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan kepada reuters bahwa perjanjian itu termasuk “penambahan berarti” dari yang dinegosiasikan sebagai bentuk kontribusi dukungan kepada negara tuan rumah, namun tidak diberikan rincian lebih lanjut.
Amerika Serikat mempunyai sekitar 28,000 pasukan di Korea Selatan untuk membantu mereka menghalangi potensi serangan dari Korea Utara. Namun biaya yang harus dibayar oleh Korea Selatan untuk keberadaan militer Amerika Serikat disana merupakan masalah pelik dibawah kepemimpinan Donal Trump, yang kerap kali meminta partner Asianya untuk menaikkan bayarannya.
Korea Selatan dan Amerika Serikat memulai latihan militer gabungan tahunannya yang dijadwalkan akan berlangsung selama sembilan hari, pada Senin (8/3/2021).
Menurut Militer Korea Selatan latihan tersebut adalah latihan pos komando dan simulasi terkomputerisasi yang tidak melibatkan latihan di lapangan. Dilaporkan ini karena adanya faktor pandemi Covid-19.
(RAG)