Channel9.id-Korea Utara. Korea Utara lagi-lagi diduga telah menembakkan dua rudal jelajah ke daerah pantai timurnya pada hari Selasa (25/1/2022). Pernyataan dari Kepala Staff Gabungan Korea tersebut keluar setelah Korut telah melakukan rangkaian uji coba rudal balistiknya.
Saat ini militer Korea Selatan tengah menilai peluncuran tersebut untuk menentukan detil senjata tersebut.
Dengan ini, itu akan menjadi uji coba rudal kelima Korut pada tahun ini. Sebelumnya pemimpin Korea Utara telah berjanji akan meningkatkan militernya dengan teknologi canggih di saat negosiasinya dengan Korsel dan AS tengah terhambat.
Rangkaian uji coba senjata dari Korea Utara sejak 2019 itu telah membuat Sekjen PBB khawatir. Selain itu Kepemerintah Joe Biden juga telah memberlakukan sanksi baru karena hal tersebut.
Lee Sang-min, ahli militer dari Institut Analisis Pertahanan Korea, menyebutkan kalau peluncuran rudal-rudal pada bulan ini menunjukkan tujuan mereka untuk meningkatkan ketegangan dan mendorong AS untuk merancang strategi baru.
“Rudal jelajah alaminya memang lebih lambat daripada rudal balistik dan biasanya tak terlalu dianggap sebagai ancaman besar. Namun rudal tersebut mampu mengenai targetnya dengan tingkat akurasi yang tinggi, suatu hal yang Korea Utara terus kembangkan,” ujar Lee.
Peluncuran rudal jelajah oleh Korea Utara memang tak dilarang oleh PBB di bawah sanksi yang diberlakukan terhadap Korut. Walaupun begitu, negara yang beribukotakan Pyongyang itu telah melanggar beragam sanksi PBB dengan melakukan empat uji coba rudal balistik pada tahun ini.
Cina dan Rusia telah mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mencabut sanksi ekspor patung, makanan laut dan tekstil Korea Utara.
Korea Selatan mengaku kalau mereka terbuka untuk dilakukannya negosiasi, namun dengan syarat AS dan lainnya mau mencabut kebijakan-kebijakan kerasnya terhadap mereka.
(RAG)
