Koster Prioritaskan Pembangunan Kawasan Pusat Kebudayaan Bali, Ini Penjelasannya
Hot Topic Nasional

Koster Prioritaskan Pembangunan Kawasan Pusat Kebudayaan Bali, Ini Penjelasannya

Channel9.id – Bali. Calon Gubernur Bali nomor urut 2, Wayan Koster, menegaskan komitmennya untuk melanjutkan pembangunan Kawasan Pusat Kebudayaan Bali jika terpilih kembali dalam Pilkada Bali 2024. Koster menyoroti pentingnya pembangunan kawasan di lahan seluas 334 hektare itu.

Hal tersebut disampaikan Koster saat berkampanye di Banjar Kanginan, Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung, Bali, pada Senin (7/10/2024). Dalam pidatonya, Koster yang sebelumnya menjabat sebagai Gubernur Bali periode 2018-2023, menyoroti pentingnya Kawasan Pusat Kebudayaan Bali sebagai upaya pemanfaatan lahan tidak produktif dan upaya menjaga aset Bali.

Sebab, lanjutnya, lahan di Klungkung yang rencananya akan dibangun Kawasan Pusat Kebudayaan Bali tersebut sebelumnya adalah area yang hancur akibat letusan Gunung Agung pada 1963.

“Ini yang nggak ada duanya di Indonesia dan ini memanfaatkan tanah yang tidak produktif, sudah mati,” ujar Koster.

Ia menjelaskan, kawasan ini akan mencakup berbagai fasilitas budaya, komersial, dan wisata yang dirancang untuk meningkatkan daya tarik Bali sebagai destinasi internasional. Kawasan ini juga akan menjadi pusat pengembangan ekonomi dengan adanya fasilitas seperti hotel, restoran, convention center, hingga lapangan golf, yang diharapkan dapat menarik kunjungan internasional.

“Di situ nanti akan ada zona untuk pusat kebudayaan Bali berisi 12 fasilitas pentas seni, seni tradisi maupun seni modern,” jelasnya.

Menurut Koster, pembiayaan proyek ini tidak akan membebani anggaran daerah karena bekerja sama dengan investor. Ia mengatakan, total investasi yang dibutuhkan mencapai Rp1,3 triliun, dengan lahan seluas lebih dari 320 hektare sudah berhasil dibebaskan.

“Pembangunan pusat kebudayaan Bali tidak menggunakan dana APBD, tapi menggunakan dana hasil kerjasama dengan pihak ketiga,” ungkapnya.

Selain menjadi pusat seni dan budaya, kawasan ini diharapkan akan membuka lebih dari 10.000 lapangan pekerjaan, dengan prioritas bagi tenaga kerja yang berasal dari Kabupaten Klungkung. Pusat IKM dan UMKM juga akan didirikan untuk mendukung ekonomi lokal, dengan fokus pada pengrajin dan pelaku usaha dari wilayah tersebut.

Oleh karena itu, Koster optimis pembangunan ini akan membawa dampak ekonomi yang signifikan bagi Bali, terutama Kabupaten Klungkung. Ia memperkirakan pendapatan pajak hotel dan restoran di kawasan ini bisa mencapai Rp500 miliar per tahun.

Selain itu, kawasan ini juga akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi bagi wilayah Bali tengah dan timur, serta menjadi destinasi wisata utama di Bali.

Tak hanya itu, pembangunan Kawasan Pusat Kebudayaan Bali juga akan melibatkan pengembangan industri kreatif dan digital untuk menampung generasi muda yang kreatif dan inovatif.

“Ini akan menjadi pusat pengembangan industri kreatif, ekonomi kreatif, dan digital yang menampung anak-anak muda bertalenta,” ujar Koster.

Dengan keberlanjutan program ini, Koster berharap Bali dapat bersaing dengan negara-negara lain dalam hal fasilitas dan daya tarik wisata, serta memberikan dampak yang besar bagi perekonomian daerah.

“Bagi Pemerintah Provinsi Bali itu akan menjadi sumber pendapatan yang cukup besar. Itulah sebabnya program ini harus berjalan dan harus selesai. Ada yang mengatakan program ini mangkrak. Titiang (saya) pastikan tidak mangkrak karena Koster lagi jeda. Ketika titiang jadi gubernur, lanjut,” tegasnya.

Baca juga: Menteri Bappenas Apresiasi Pelaksanaan Pembangunan Bali di Bawah Wayan Koster

HT

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

3  +  5  =