Lifestyle & Sport

Lady Rocker Mel Shandy Tampil Prima di Rock Legends Festival

Channel9.id-Jakarta. Lady Rocker Mel Shandy masih mampu tampil prima dan maksimal di ajang Rock Legends Festival. Bahkan, penyanyi asal Bandung itu mampu memikat para penonton lewat vokalnya yang garang.

Gaya penyanyi yang sudah berusia setengah abad lebih itu juga masih tampak energik sekali di atas panggung. Dia berlari ke sana ke mari, mengangkat tangan, mengepalkannya di udara, sambil mencoba sesekali berkomunikasi dengan penonton.

Perlu diketahui, nama Mel Shandy pertama kali menjulang di blantika musik Indoensia pada tahun 1989 saat merilis album perdana, Bianglala. Dari album ini, selain “Bianglala”, lagu “Ulah Tuan dan Nona” juga muncul jadi hits. Nama Mel Shandy pun mulai dikenal orang sebagai lady rocker.

Dua tahun kemudian, pemilik nama lengkap Hj. Melinda Susilarini, S.S., ini merilis album kedua, ‘Nyanyian Badai’ yang sekaligus menahbiskannya sebagai lady rocker papan atas di Tanah Air.

Setelah itu, album-album selanjutnya yang dia rilis seperti semakin mengukuhkan namanya di deretan lady rockers papan atas, bersama dengan Nicky Astria, Anggun C Sasmi dan Ita Purnamasari.

Di panggung Rock Legends Festival, yang digelar di Plaza Barat Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Mel Shandy membuka penampilannya dengan ‘Ulah Tuan dan Nona’ diiringi band perpaduan Enk Ink Enk dan Sea Rock, di mana sang suami, Danny Sabian Hamda, menjadi gitarisnya.

Penampilan The Living Legend ini juga “rock banget”. Dia mengenakan busana dan jilbab serba hitam, plus baret berwarna biru, dengan rantai-rantai melingkar di sekitar pinggang. Didukung boot berwarna coklat.

“Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh…..yang jawab semoga melimpah rezekinya, aamiin,” ujar Mel usai membawakan tembang ‘Ulah Tuan dan Nona’.

Setelah itu mengalunlah ‘Bianglala’. Penonton pun hening menikmati suara bening Mel Shandy.

Namun, suasana berubah bergemuruh saat Mel meminta penonton ikut bernyanyi pada bagian refrain: //Walau ada luka di hatiku/ Tapi kini semua sirna/ Walau ada duka di hatiku/ Tapi kini semua musnah/ Semua karena kehadiran dirimu/ Yang mengusik deritaku//

Di akhir lagu, Mel Shandy kembali mengingatkan bahwa lagu tersebut adalah karya mendiang Yockie Suryoprayogo dan Areng Widodo.

Mel lalu membawa lagu terakhirnya, ’Nyanyian Badai’ yang memang sudah ditunggu-tunggu penonton. Ini lagu bertempo cepat, agak-agak speed atau power metal. Tak heran, akhirnya penonton pun dibuat jejingkrakkan di sore yang masih panas.

Lagi-lagi Mel Shandy mampu menunjukkan karakter vokalnya yang kuat dan ngerock untuk membuat lagu ini jadi dahsyat.

Masih mampu vokalnya menjelajahi nada-nada tinggi pada lagu yang diciptakan Yockie Suryoprayogo dan Doddy Koswara itu. Tak pelak, penonton pun terus berdecak kagum dibuatnya.

Mel Shandy memang hanya tiga lagu yang dinyanyikan. Namun, kehadirannya di panggung Rock Legends berhasil menggaungkan kembali kejayaan rock di era 1990-an, sekaligus mengobati kerinduan penggemar musik rock Indonesia akan sosok lady rocker jempolan. Berbagai penghargaan telah diraih, di antaranya; Juara 1 Festival Lady Rockers se-Bandung Raya (1986), Juara 1 Festival Lady Rockers se-Jawa Barat (1987) dan Juara 1 Festival Band Bandung Garut (1987).

Kontributor: Akhmad Sekhu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

89  +    =  92