Channel9.id – Jakarta. Akibat lalai saat meracik petasan sambil merokok mengakibatkan ledakan, akibatnya 4 orang tews dan sebanyak 25 bangunan rumah hancur lebur.
Penyeban ledakan petasan itu ditemukan oleh Tim Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) dan Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jatim di TKP. Mereka menemukan sisa puntung rokok di dekat sumber ledakan di Blitar ketika melakukan olah TKP. Selain itu, petugas juga menemukan tiga panci yang diduga berisi bahan peledak.
Penemuan puntung rokok itu memperkuat dugaan bahwa ledakan disebabkan oleh korban tewas yang merokok sambil meracik petasan. Selannjutnya percikan api dari rokok mengenai salah satu bahan yang mudah meledak. Karena lalai dan tidak profesional itulah akibatnya menjadi sangat patal.
Baca juga: Gelegar! Petasan Meledak di Blitar, 25 Rumah Hancur dan 1 Orang Tewas
“Karena mereka tidak profesional ya. Jadi saat meracik tidak aman, sambil merokok hingga terjadi ledakan hebat akibat black powder kena percikan api rokok,” kata Kapolresta Blitar AKBP Argowiyono, Senin (20/2/2023), dikutip dari detikJatim.
Sementara itu, Dandim 0808 Blitar Letkol Inf Dwi Sapto menyebut ada tiga bahan petasan yang memicu ledakan, yakni black powder atau bubuk mesiu, dicampur sulfur dan serbuk gandum. Ketiga bahan ini akan meledak jika tersulut percikan api dalam sesaat.
“Yang terjadi di sini ini ada ledakan sesaat. Dugaan memang pembuatan mercon. Daya ledaknya dari low mengarah ke high explosive karena ledakan terdengar sampai radius 10 KM,” pungkasnya.
Sebelumnya, ledakan besar yang diduga karena petasan itu telah menghancurkan 25 rumah di Dusun Sadeng, Desa Karangbendo, Kabupaten Blitar. Suara ledakan dari petasan terbakar itu terdengar menggelegar.
Berdasarkan Informasi awal dari pihak kepolisian, gelegar ledakan terjadi pada Minggu (19/2/2023) yang diperkirakan pada pukul 22.30 WIB.
Kepolisian pun melakukan sterilisasi lokasi dalam radius 100 meter. Polisi dibantu BPBD Blitar, Koramil dan pihak kecamatan melakukan pendataan korban dan rumah yang terdampak.
Akibat ledakan tersebut, empat orang dinyatakan tewas. Mereka antara lain Darman (65) selaku pemilik rumah, Aripin (anak korban), Widodo (anak korban) dan Wawa (keponakan korban).
HT