Channel9.id-Yogyakarta. DPC PDI Perjuangan Yogyakarta memiliki komitmen penuh untuk menjaga ke-Indonesiaan dan kebhinnekaan dengan aksi nyata melawan politik identitas dan melawan hoaks. Mahasiswa dan kaum muda diajak juga punya komitmen bisa lebih berperan dalam mewujudkan persatuan bangsa Indonesia.
Eko Suwanto, Ketua DPC PDI Perjuangan Yogyakarta menegaskan hal tersebut saat menerima kunjungan mahasiswa UGM dari Departemen Politik Pemerintahan, Kamis, 25/5/2023.
“Mahasiswa ke depan bisa turut berperan mengokohkan ke-Indonesiaan kita dengan bersama melawan hoaks, melawan politik identitas. Mahasiswa bisa lebih berperan dalam jaga persatuan ke depan. Di dalam dialog, PDI Perjuangan sebagai partai politik bagaimana harus bisa menjawab pertanyaan teman muda dan harapan mereka terkait Demokrasi di Indonesia,” katanya.
Rombongan mahasiswa Departemen Politik Pemerintahan UGM dalam dialog didampingi oleh Joas Tapiheru, dosen Ilmu Pemerintahan UGM.
Kunjungan dilakukan oleh sekitar 45 mahasiwa dengan materi dialog berkaitan dengan kerja parpol dan relevansinya dengan teori politik yang diajarkan di kampus.
Eko pun memberikan penjelasan berkaitan dengan sejumlah pertanyaan dan harapan mahasiswa di antaranya bagaimana tata kelola partai, visi dan misi partai juga komunikasi politik parpol dengan masyarakat termasuk pemanfaatan media sosial dalam kerja kerja politik.
“PDI Perjuangan ajak mahasiswa bisa jadi pelopor persatuan Indonesia dengan bersama melawan hoaks dan menjaga ke-Indonesiaan kita,”jelasnya.
Eko yang juga menjadi Ketua Komisi A DPRD DIY sebagai Ketua Komisi A ini pun melanjutkan, PDI Perjuangan sebagai parpol, PDIP membentuk badan seperti badan pelatihan ketrampilan, badan kebudayaan nasional yang bisa jadi wadah kreatif bagi anak muda termasuk mahasiswa.
“PDI Perjuangan juga punya BKN yang mewadahi teman muda juga beragam pelatihan yang berupa pemberdayaan dengan goal tentunya bisa menang pemilu 2024,”terangnya.
Aulia, mahasiswi DPP UGM menyatakan dalam kunjungan ke kantor DPC PDI Perjuangan dan dialog yang diikuti hadir harapan dorongan pengguatan partai politik guna mengartikulasikan program partai agar bisa dirasakan publik secara luas. Anak muda juga bisa turut terlihat dalam penguatan demokrasi lewat aktif di parpol.
“Anak muda tidak perlu anti partaipolitik karena kunci demokrasi. Bagaimana mendorong penguatan parpol karena balik lagi tanpa parpol demokrasi gak jalan,” kata Aulia.
Sementara bagi Andi, mahasiswa DPP Fisipol UGM merasa dirinya mendapatkan informasi langsung tentang aktifitas parpol dan visi misi PDI Perjuangan termasuk tata kelola media sosial guna menggaet suara dan aspirasi rakyat.
“Kita sebagai mahasiswa mendapatkan insight baru terutama soal parpol, bagaimana visi misi PDI Perjuangan mau dibawa ke mana partai ini, kita belajar bagaimana pola pikir masing-masing partai, karakter partai seperti apa, o begini. Bagaimana kelola media sosial, bagaimana mereka bekerja untuk menggaet masa seperti apa saja,”paparnya.
Joas Tapiheru, dosen Departemen Politik Pemerintahan UGM menjelaskan rangkaian kunjungan ke kantor partai politik dilakukan guna pembelajaran bagi mahasiswa dengan apa yang selama ini dipelajari di bangku kuliah.
“Mahasiswa bisa belajar langsung bagaimana pengorganisasian parpol, relevansi teori dari literature juga media dan praktek langsung implementasi di lapangan. Harapan ke depan bisa mempertajam analisis mahasiswa saat aplikasikan ilmu yang didapat dalam dunia kerja. Kita juga ingin uji apakah teori yang dipelajari masih relevan dengan kondisi sekarang,”katanya.