Channel9.id – Jakarta. Calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut 3 Mahfud Md menyatakan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri enggan terburu-buru mengambil keputusan soal wacana hak angket terkait dugaan kecurangan Pemilu 2024. Menurut Mahfud, Megawati masih mempertimbangkan beberapa hal sebelum mengambil keputusan terkait wacana hak angket.
Hal itu diketahui Mahfud saat dirinya bersama Megawati dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto duduk dalam satu forum bersama 16 tokoh masyarakat dari kalangan akademisi, aktivis perempuan dan antikorupsi, Jumat (8/3/2024) lalu. Pada acara itu, Mega mengungkapkan pandangannya mengenai hak angket dan gugatan hasil Pilpres 2024 ke MK tadi.
“Sesudah itu menunggu pelantikan Oktober juga mungkin ada banyak dinamika sehingga kemudian tidak mau buru-buru. Bukan tidak mau bersikap, tidak mau buru-buru,” kata Mahfud kepada wartawan saat mengunjungi kediaman Budayawan Butet Kartaredjasa di Bantul, Yogyakarta, Senin (11/3/2024).
Mahfud mengatakan, Megawati masih memperhitungkan berbagai dampak politik jika mendukung hak angket terkait pelaksanaan Pemilu 2024.
“Iya melihat perkembangan, karena Bu Mega itu jauh pikirannya masalah ini belum akan terselesaikan hanya dengan hak angket atau MK (Mahkamah Konstitusi),” ujar Mahfud.
Wacana pengajuan hak angket diwacanakan oleh sejumlah partai politik (parpol) yang mendukung calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan dan capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo.
Wacana ini muncul setelah hasil pemilu menunjukkan paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul versi hitung cepat oleh berbagai lembaga survei, maupun versi real count KPU sementara.
Empat parpol yang terus menyuarakan penggunaan hak tersebut adalah PKS, Partai Nasdem, PKB, dan PDIP.
Wacana penggunaan hak angket sendiri disampaikan pertama kali oleh Ganjar. Kemudian, Anies menyebutkan, tiga parpol yang ada di belakangnya siap mendukung usulan tersebut.
Baca juga: Anies Yakin Partai Koalisi Perubahan Siap Ikut Hak Angket DPR Soal Kecurangan Pemilu
HT